Mohon tunggu...
ALI ROMDANI
ALI ROMDANI Mohon Tunggu... maha siswa

hobi renang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

zakat hingga dakwah:membangun karakter islami lewat fiqih di smp

19 April 2025   13:23 Diperbarui: 19 April 2025   13:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Zakat hingga Dakwah: Membangun Karakter Islami Lewat Fikih di SMP"

Nama penulis 1: Ali Romdani, Nama penulis 2: Ahmad Agus Sholehuddin, Nama penulis 3: M. Mahbubi

UNIVERSITAS NURUL JADID

Alamat email penulis: romdhaniali899@gmail.com, ahmadhuddin382@gmail.com, mahbubi@unuja.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran fikih kelas 9 semester 1 dan 2 di MTs Bustanul Faizin Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, serta mengevaluasi kontribusinya dalam membentuk karakter Islami peserta didik. Materi yang dikaji meliputi zakat, haji, dan umrah pada semester 1, serta jual beli, khutbah, tablig, dan dakwah pada semester 2. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan strategi pembelajaran yang cukup kontekstual dengan mengaitkan materi fikih pada kehidupan sehari-hari siswa. Siswa menunjukkan respon positif, terutama pada materi yang relevan dengan lingkungan mereka. Praktik dakwah dan simulasi jual beli terbukti efektif dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, serta keberanian dalam menyampaikan kebaikan. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu, media pembelajaran, dan variasi tingkat pemahaman siswa. Meskipun demikian, pembelajaran fikih telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk karakter Islami siswa, terutama dalam aspek spiritual, sosial, dan etika. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan metode dan fasilitas pembelajaran agar nilai-nilai fikih dapat lebih maksimal diinternalisasi oleh peserta didik.

Kata Kunci: fikih, karakter Islami, zakat, dakwah, pembelajaran, MTs

Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan pondasi utama dalam membentuk akhlak dan karakter peserta didik di tingkat sekolah, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang sederajat seperti Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dalam kurikulum PAI, salah satu aspek penting yang diajarkan adalah fikih. Fikih tidak hanya mengajarkan tentang hukum-hukum ibadah dan muamalah, tetapi juga mengarahkan siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks perkembangan zaman yang terus bergerak cepat, tantangan pendidikan agama semakin kompleks. Remaja di usia SMP dihadapkan pada berbagai pengaruh luar yang dapat mengikis nilai keislaman jika tidak dibekali dengan pemahaman agama yang kuat, khususnya dalam aspek fikih yang langsung bersentuhan dengan praktik kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk melihat bagaimana mata pelajaran fikih mampu menjadi sarana pembentukan karakter Islami siswa sejak dini.

Materi fikih yang diajarkan di kelas 9 MTs/SMP pada semester 1 dan 2 merupakan rangkaian penting yang dirancang untuk memperkuat pemahaman keislaman siswa dalam dua ranah utama: ibadah dan muamalah. Pada semester 1, fokus materi adalah zakat, haji, dan umrah—tiga ibadah yang menjadi rukun Islam dan kewajiban bagi umat Islam. Ketiganya tidak hanya dipelajari sebagai ritual ibadah, namun juga sebagai sarana membentuk kepedulian sosial, kedisiplinan spiritual, serta pemahaman tentang keadilan ekonomi dan semangat kebersamaan dalam Islam. Sementara itu, pada semester 2, siswa diajak untuk memahami konsep muamalah melalui materi tentang jual beli (bai') serta pengenalan terhadap khutbah, tablig, dan dakwah. Materi ini membuka wawasan siswa tentang pentingnya interaksi sosial yang sehat, etika komunikasi dalam berdakwah, dan nilai-nilai kejujuran serta tanggung jawab dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian, seluruh rangkaian materi fikih di kelas 9 sebenarnya dirancang bukan hanya untuk menambah wawasan keislaman, tetapi juga untuk membangun karakter yang kuat dan religius dalam diri siswa.

Sayangnya, dalam kenyataannya, tidak semua siswa mampu menangkap esensi dari materi fikih secara utuh. Banyak dari mereka hanya memahami fikih sebatas hafalan definisi atau syarat-syarat ibadah tertentu tanpa menggali lebih dalam makna dan tujuan dari ajaran tersebut. Beberapa siswa bahkan menganggap fikih sebagai pelajaran yang sulit, kaku, dan tidak relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang masih terlalu berorientasi pada aspek kognitif semata, tanpa memberikan ruang yang cukup untuk refleksi, praktik, dan kontekstualisasi materi dalam kehidupan nyata. Padahal, jika diajarkan dengan pendekatan yang tepat dan menyentuh dimensi afektif serta psikomotorik siswa, fikih bisa menjadi media pembelajaran yang sangat efektif dalam membentuk akhlak, sikap sosial, dan spiritualitas peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun