Mohon tunggu...
Ali Rofik
Ali Rofik Mohon Tunggu... Pendidik

Guru Muda asal Malang yang masih sukar untuk menentukan value dari Masa Depan. Hanya bermodalkan nekat dan bersyukur saya bisa membuat jalan ninja saya ini lebih Good Enjoy banget

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peraturan Sering Dilanggar oleh Siswa, Normalisasi atau Realita?

6 Mei 2025   10:59 Diperbarui: 8 Mei 2025   08:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Siswa melanggar dihukum di depan kelas/AI)

Dalam realita dunia kependidikan, setiap sekolah memiliki aturan-aturan yang berlaku serta kewajiban yang dimiliki khususnya terhadap siswa. Ada suatu pertanyaan yang sering datang menghantui pikiran dan mencari solusi sebagai penangkalnya. Bahwa pernah gak, Bapak Ibu merasa telah membuat aturan baik personalia atau aturan sekolah tetapi masih dilanggar juga?

Saya bercerita sebagai guru, bahwa saya mengambil contoh siswa yang suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah sudah tersedia, sapu, cikrak dan lainnya sudah tersedia. Tapi murid tetap buang sampah sembarangan. Lantas siapakah yang salah?

Dan yang paling lucunya, siswa ketika diawasi patuh. Tapi ketika guru lengah dikit, suasana langsung mberot atau tidak kondusif. Dari sini kita sadar, bahwa selama ini saya sebagai guru apakah hanya membentuk keta'atan semu?

Tanpa disadari, kita hanya fokus pada hukuman dan imbalan. Padahal yang kita butuhkan adalah kesadaran dari dalam diri murid. Dan intinya bukan di Kekuasaan atau merasa paling dihormati dan harus disegani. Tetapi cara membangun "Relasi". Kenapa harus relasi? Ini solusi, mau dipakai atau tidak itu hak masing-masing. Jadi untuk membawa marwah aturan yang dibuat, kita tidak perlu muluk-muluk untuk menambah aturan. Tapi lebih dalam membangun hubungan.

Mengutip Tulisan Surat Kabar Guru Belajar edisi 47, Karya Bukik Setiawan. Ada beberapa ketentuan untuk guru agar aturan yang dibuat bisa dilaksanakan dengan baik oleh siswa.

1. Mulai dari Empati

Tanya kabar mereka. Dengarkan segala cerita yang dialami oleh siswa. Perhatikan sikap dan perubahan kecil yang positif. Dengan melahirkan empati maka kepercayaan murid akan terbuka dengan sendirinya.

2. Membangun Relasi

Berkenalan secara mendalam. Temukan kesamaan dan perbedaan. Membangun kesepakatan bersama. Relasi seperti ini yang akan membawa kekuatan dalam menciptakan rasa aman untuk belajar.

3. Orientasi pada anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun