Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lagu Reliji Lintas Generasi, Lagu Sekarang Mana?

22 April 2021   03:31 Diperbarui: 22 April 2021   03:38 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: seymourduncan.com

"Alah bebas lah, lagu-lagunya Wali boleh, Opik boleh, Ungu boleh," jawab Kang Jana. "Terus, lagu religi paporitmu yang jaman sekarang apa Bed?" Kang Jana balik bertanya.

Ubed garuk-garuk kepala. "Apa ya, kok lagu-lagu reliji yang biasa diputer bulan puasa lagu-lagu lama semua ya, nggak ada lagu baru. Ada penyanyi baru, ternyata lagunya lama semua, cuma aransemennya saja yang baru..."

"Ya sudah lah, kalau nggak ada yang baru, yang tadi aja, mulai..." kata Kang Jana lagi.

Ubed mengeluarkan hape di sakunya. "Sebentar, kita mulai dari rekuesnya Ki Samud..." jawab Ubed sambil memainkan hapenya.

Saat itulah Kabayan hampir ngeloyor pergi.

"Mau kemana Kang Kabayan?" tanya Kang Jana, "Ayo nyanyi-nyanyi dulu, gitaran sama si Ubed!"

"Gitaran bagaimana?" Kabayan mencereng, "Itu senar gitarnya aja cuma tiga!"

Kang Jana meraih gitar yang dipeluk Ubed, dan bener aja, senarnya cuma ada tiga. "Terus gimana nyanyinya ini teh Ubed?"

"Yaa nyari di Yutub lah Kang, persi karaokeannya!" jawab Ubed sambil cengangas-cengenges.

"Sudah lagu lungsuran semua, senar gitar juga mau nunggu lungsuran orang tua juga!" rutuk Kabayan sambil bener-bener ngeloyor. Ki Samud dan Wa Amad juga segera kabur mengikutinya.

Kang Jana mendelik pada Ubed, "Kamu tuh malu-maluin generasi kita aja Bed!"

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun