Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengenang Dua Kartini Kami dengan Memasak

21 April 2021   20:12 Diperbarui: 21 April 2021   20:17 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andini Putri Kentringmanik (Puput) dan Lalitya Pinastika Subanglarang (Tya), membuka hari di bulan Ramadan dengan mencuci piring sehabis sahur. (Dokpri),

Dua tahun sudah kami tak mudik. Dan lebaran kali ini akan menjadi yang ketiga kalinya. Biasanya, kalau tak mudik ke rumah Nenek di Jakarta, ya ke rumah Ema di Ciamis. Sayangnya, Ema sudah tiada, tinggal Aki sendiri. Sementara di Jakarta masih lengkap, Mbah dan Nenek masih ada. Padahal, baik nenek maupun Ema, dua-duanya jago masak. Nenek terkenal dengan masakan cumi asinnya. Sementara sayur asem Ema yang paling disuka selain pepes ikan mas-nya. Jadi, daripada menyesali keadaan merindukan kedua perempuan tangguh itu, tak ada salahnya kami mengenang mereka dengan membuat masakan andalan mereka, tentu saja versi kami sendiri.

Teh Puput membersihkan cumi kecil sebelum memasak cumi lada hitam ala Nenek Jakarta (Dokpri).
Teh Puput membersihkan cumi kecil sebelum memasak cumi lada hitam ala Nenek Jakarta (Dokpri).
Cumi lada hitam buatan Nenek itu memang nikmat, bikin terkenang-kenang. Kalau mudik ke Jakarta, tinggal memberi kabar saja, maka hidangan itu sudah tersedia. Kali ini, kami harus membuatnya sendiri. Resepnya? Telpon Nenek dulu lah, biar nggak meleset jauh.

Kakak Tya kebagian memotong bahan untuk sayur asem ala Ema (dokpri)
Kakak Tya kebagian memotong bahan untuk sayur asem ala Ema (dokpri)
Nah, untuk mengenang Ema, yang paling pas adalah dengan meniru sayur asem buatannya. Sayangnya, ada satu bahan yang kurang; oncom. Terpaksalah diganti dengan tempe, yang tentu saja mengurangi kadar keotentikannya.

Eksekusi cumi lada hitam biar Ibu saja, nanti saya yang akan memasak sayur asemnya (Dokpri)
Eksekusi cumi lada hitam biar Ibu saja, nanti saya yang akan memasak sayur asemnya (Dokpri)
Urusan eksekusi cumi lada hitam, diserahkan pada Ibu yang sudah berkonsultasi langsung dengan Nenek. Sementara urusan sayur asem, nanti saya yang akan memasaknya, dekat-dekat dengan saat berbuka agar terasa segar. 

Semoga saja, dengan dua masakan itu, kami bisa meneruskan perjuangan Nenek dan Ema dulu dalam menyediakan gizi buat keluarganya hingga bisa seperti sekarang. Lebaran ini tak bertemu langsung dengan Nenek tak apa lah, demi keselamatan bersama. Ziarah ke makam Ema pun bisa ditunda nanti, meski doa akan selalu dikirimkan untuknya.

Liburan lebaran ini ke mana? Karena tak punya keluarga di Jogja, menginap di Cordela Kartika Dewi Hotel Jogja, boleh juga lah sebagai pelipur rindu.

Sumber: http://omegahotelmanagement.com/cordelahotels/kartikadewi/rooms/
Sumber: http://omegahotelmanagement.com/cordelahotels/kartikadewi/rooms/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun