Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisterhood FC, Klub Sepak Bola Muslimah Pertama di Inggris

13 Maret 2021   21:14 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:17 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yasmin Abdullahi (Tanda X) dan sebagian pemain Sisterhood FC. (Sumber foto: instagram.com/sisterhoodf.c)

Usahanya pelan-pelan mulai terlihat. Semakin banyak perempuan yang bergabung dalam latihannya. Bukan hanya dari kampusnya, tapi juga dari kampus lain dan juga masyarakat di seputaran London Selatan.

Sampai akhirnya, tahun 2018 mereka mulai menyebut klub mereka sebagai Sisterhood FC. Tak jelas kapan tanggal resminya. Nama itu tercetus karena rasa persaudaraan di antara mereka. "Di luar latihan, kami memang seperti saudara. Saling berkirim pesan, saling mengucapkan selamat ulang tahun, atau juga merayakan kelulusan anggota," kata Yasmin mengenai alasan pemilihan nama itu.

Meski namanya sudah ada, logo klub baru dibuat dan dirilis setahun kemudian, tepatnya 25 September 2019 melalui akun Instagram mereka, sisterhoodf.c dengan desain yang masih sederhana. 

Mereka berlatih di lapangan kampus yang memberikan izin untuk itu. Bukan itu saja, pihak kampus juga memberi sumbangan berupa peralatan, bola, cone, dan sebagainya.

Yasmin dan idolanya David Beckham, dan logo Sisterhood FC (Instargram sisterhoodf.c)
Yasmin dan idolanya David Beckham, dan logo Sisterhood FC (Instargram sisterhoodf.c)
Hanya saja, mereka belum punya tempat untuk kamar ganti (locker room) khusus. Jadi harus pintar-pintar menyesuaikan diri. Bahkan peralatan pun terpaksa digeletakkan di dekat mushala kecil, sehingga sering hilang, entah itu dicuri atau mungkin dipinjam tapi tak dikembalikan.

Memang tidak ada kompetisi resmi yang mereka ikuti, lebih banyak latih tanding. Toh tujuan awalnya memang belum ke sana. Yasmin mengatakan, sementara ini tujuannya memang bukan untuk berkompetisi, tetapi lebih pada peningkatan kesadaran, baik ke luar maupun ke dalam.

Yasmin ingin mengajak muslimah yang lain agar mereka juga sadar bahwa, tak ada batasan jika mereka mau. Selain itu, ia juga ingin menunjukkan ke luar bahwa sebagai muslimah, mereka juga bisa sama seperti yang lain.

Tujuan terdekat yang ingin dicapainya adalah mempopulerkan sepak bola di kalangan muslimah. "Saya ingin mempopulerkan tim ini dengan berlatih dengan tim-tim lain, dimulai dari London, kemudian Inggris, dan jika mungkin ke seluruh dunia," katanya.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 60 orang yang bergabung dengan Sisterhood FC. Menurut Yasmin, banyak di antara mereka yang memiliki bakat jika benar-benar diasah dan diberi kesempatan tanpa pembatasan yang kaku. "Bukan tidak mungkin, jika suatu saat nanti, ada di antara kami yang membela The Three Lionesses (Timas Sepak bola Wanita Inggris)!" harapnya.

*****

Sumber: (1) (2) (3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun