Soso mengangguk. Ia tak mau menyebut kalau yang ditemaninya adalah seorang walikota, ia masih menjaga pesan Tuan Nikoladze soal itu.
 "Tadi juga temanku kayaknya mengantar orang dari Poti!" kata lelaki itu lagi.
 "Oh ya?" tanya Soso. "Berempat?"
Lelaki itu mengangguk, "Iya, yang satu perempuan, cantik!"
 "Itu juragan saya. Saya kebetulan tidak diajak, disuruh tinggal di penginapan. Kemana mereka perginya Pak? Soalnya mereka belum pulang sampai sekarang..."
Lelaki itu celingak-celinguk, lalu memanggil seorang lelaki lain yang berada di kedai itu, tapi duduk agak jauh. Lelaki itu lalu berbicara dalam bahasa yang tidak Soso paham. Lalu melirik Soso lagi, "Katanya ke Tsemdolina..."
"Di mana itu Pak?"
"Masuk ke arah sana, jalur darat ke Krasnodar..." jawabnya.
"Saya tanya teman Bapak dulu ya..." kata Soso sambil bangkit dan mendekati teman lelaki itu.
"Saya mencari orang Poti, empat orang bersama seorang perempuan..." kata Soso pada kusir yang tadi ditanyai kawannya. "Tadi katanya Bapak mengantarnya..."
Lelaki itu mengangguk, "Iya, ke Tsemdolina. Dia naik keretaku, sama satu kereta kawanku yang lain. Aku mengangkut yang perempuan dan lelaki yang berjanggut.."