Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (96) Orang Turki di Pelabuhan

5 Maret 2021   23:38 Diperbarui: 6 Maret 2021   20:44 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (95) Hilangnya Pak Walikota

*****

"Kau bisa bahasa Rusia kan?" tanya Pak Leta, pegawai Balai Kota Poti yang berangkat bersama Soso hendak mencari kabar soal bosnya itu.

Soso mengangguk. "Yakin kita akan melaporkannya kepada polisi, Pak?" ia balik bertanya.

"Ke mana lagi? Sudah tengah malam begini," tukas Pak Leta.

"Bapak tahu mereka naik kereta dari mana?"

"Tadi temanku mencarikan kereta yang mangkal di dekat dermaga!"

"Kalau begitu, kita tanya-tanya dulu ke sana, siapa tahu ada yang melihatnya," kata Soso.

Pak Leta mengangguk. Mereka lalu berjalan kaki ke arah pelabuhan. Pelabuhan Novorossiysk benar-benar ramai, tak seperti Poti. Bahkan di tengah malam seperti itu pun, masih ada kapal yang bersandar dan sedang menurunkan muatan barang. Kuli angkut hilir mudik membawa barang-barang yang diturunkan dari atas kapal, dan ada juga yang mengangkut barang dari kereta-kereta kuda yang akan dinaikkan ke atas kapal.

Di bagian selatan dermaga, berjejer kereta-kereta kuda. Kusir-kusirnya berkempul di sebuah kedai kecil yang menjual makanan dan minuman. Ada yang baru datang dan langsung bergabung, ada juga yang meninggalkan kedai karena mendapatkan penumpang yang membawa barang-barang. Soso dan Pak Leta berjalan ke arah kedai itu. "Kita minum dulu Pak, sambil tanya-tanya..." kata Soso. Pak Leta mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun