Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kisah Sponsor di Jersey Sepak Bola

23 Februari 2021   12:26 Diperbarui: 24 Februari 2021   04:30 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Desakan untuk sponsor mandiri klub tentu paling kencang dari klub eks Galatama yang tak punya pemasukan lain selain subsidi perusahaan induk. Sementara klub perserikatan juga mulai didorong untuk tidak lagi memakai APBD. Akhirnya, seperti kita tahu, klub perserikatan pun mulai bersponsor. 

Klub-klub besar seperti Persib, Persija, PSM dan lain-lain, mulai memiliki sponsor yang dipasang di kaos tim mereka. Bahkan saat ini, jersey klub-klub Liga Indonesia, menjadi yang terunik di dunia karena banyaknya sponsor yang berjubel, alih-alih hanya satu, malah bisa puluhan, dari depan, belakang, lengan, leher, dan sebagainya.

Aneh? Ya memang aneh, tapi mau apa lagi, namanya juga butuh duit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun