Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kisah Sponsor di Jersey Sepak Bola

23 Februari 2021   12:26 Diperbarui: 24 Februari 2021   04:30 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Tahun 60-an, ide ini diadopsi oleh Austria dan Denmark. Kedua negara itu memperbolehkan penempatan iklan di kaos tim sepak bola. Tapi kali ini, alasannya bukan soal legalitas melainkan soal minat para pemilik modal untuk menaruhnya. Mungkin, saat itu, menaruh iklan di kaos bukanlah sesuatu yang dianggap menguntungkan.

Tahun 70-an, justru klub-klub Jerman lah yang tertarik dengan ide ini. Sayangnya, aturan tidak memperbolehkan. Hanya logo klub saja yang diperbolehkan terpasang di kaos tim. 

Eintracht Braunschweig menjadi tim pertama yang mengajukan pemasangan iklan, tapi ditolak. Tak kurang akal, Eintracht Braunschweig memutuskan untuk menggusur logo klub mereka dan menggantinya dengan logo sponsor; Jaegermeister. Mereka melakukannya pada tahun 1973 saat mereka baru saja terdegradasi ke Bundesliga II musim sebelumnya.

Jaegermeister adalah perusahaan pembuat minuman dengan logo bergambar rusa bertanduk dengan salib bercahaya di atasnya dalam sebuah lingkaran.

Logo itulah yang kemudian dipasang besar-besar di bagian depan kaos yang dipakai pemainnya. Dua set kaos, kuning untuk laga home dan biru untuk laga away, sama-sama ditempeli logo besar minuman itu. 

Orang tahu, itu bukan logo Eintracht Braunschweig, melainkan logo Jaegermeister meski tanpa tulisan apapun, karena perusahaan itu sudah membuat produk yang dikenal di Jerman sejak tahun 1934.

Entah ada hubungannya atau tidak dengan dana yang didapatkan dari sponsor itu, yang jelas, Eintracht Braunschweig hanya semusim di Bundesliga II dan kembali promosi ke Bundesliga musim berikutnya setelah menjadi juara dengan menggunakan kaos bersponsor 'abu-abu' itu.

Klub raksasa Jerman, Bayern Munchen ikut-ikutan. Bekerjasama dengan perusahaan pembuat pakaian olahraga Adidas, mereka menggusur logo klub dan menggantinya dengan logo Adidas yang mencolok di bagian depan kaos tim berwarna merah yang mereka gunakan. 

Pihak penyelenggara kompetisi sepak bola Jerman pun akhirnya menyerah, dan mengesahkan pemasangan sponsor di kaos tim.

Di Tanah Inggris, ide mendapatkan tambahan dana dari sponsor itu juga mulai menarik perhatian. Adalah klub Kettering Town yang mencobanya lebih dulu.

Dalam laga di Division II melawan Bath City kaos mereka yang berwarna merah dengan lengan putih, ditempeli sponsor 'Kettering Tyres' sebuah produk ban produksi setempat. Tapi langsung ditegur FA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun