Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nottingham Forest, Jawara Eropa yang Terlupakan

15 Februari 2021   15:52 Diperbarui: 15 Februari 2021   16:15 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nottinghamforest.co.uk

Menyebut nama Nottingham, seringkali ingatan tertuju pada tokoh Sheriff of Nottingham, dalam kisah Robin Hood. Sheriff of Nottingham adalah musuh bebuyutan Robin Hood dalam memperebutkan cinta Lady Mirian.

Tapi Nottingham juga mengingatkan pada sejarah panjang sepakbola di tanah Inggris itu. Tercatat ada dua klub sepakbola professional yang lahir di Nottingham dan menyandang namanya, yaitu Nottingham County dan Nottingham Forest. Dua klub ini punya catatan istimewa, yakni menyandang gelar 'klub tua.'

Nottingham County tercatat sebagai klub sepakbola tertua di dunia, didirikan tahun 1862. Sayangnya, tak ada tanggal pasti pendiriannya, hanya tercatat pembentukan tim dan manajemennya dilakukan tanggal 7 Desember 1864. Setahun kemudian, di tempat yang tak terpaut jauh, didirikan klub lain yang diberi nama Nottingham Forest, juga tak tercatat tanggal resmi pendiriannya.

Jika Notts County dianggap yang tertua di dunia (yang tentu saja di Inggris), Notts Forest adalah yang ketiga tertua. Di antara keduanya terselip nama klub Stoke Ramblers yang kemudian bertransformasi menjadi Stoke City, klub yang berbasis di Stanford.

Soal dua Nottingham tadi, Notts County memang menang tua. Tapi soal prestasi, Notts Forest jauh lebih mentereng. Jika Notts Forest saat ini berlaga di Championship (kasta kedua liga Inggris), Notts County nasibnya lebih tragis lagi. 

Sejak musim 2019-20, mereka terdepak ke luar piramida liga professional setelah terdegradasi dari League Two (Kasta keempat, dan terakhir dalam kategori pro), dan terpaksa berlaga di National League yang dikategorikan sebagai 'non-liga' dan berisi campuran antara klub professional dan semi-pro.

Padahal, kedua Notts itu juga pernah sama-sama berlaga di kasta tertinggi sepakbola Inggris. Di situ pun, keduanya bernasib sama, sudah lama terlempar. Notts County terakhir berlaga di kasta tertinggi musim 1991-92, hanya setahun setelah mereka promosi, dan tak pernah kembali lagi, bahkan terus merosot karena berbagai persoalan, terutama soal modal dan kepemilikan.

Sementara Notts Forest, terakhir berlaga di kasta tertinggi yang sudah berganti nama menjadi Premier League tahun 1998-99. Setelah itu, juga belum pernah kembali lagi ke piramida tertinggi. Musim ini pun, tampaknya peluang Forest untuk promosi masih harus dilupakan, fokusnya malah harus konsentrasi agar tidak terlempat ke League One.

Soal prestasi, seperti yang sudah disinggung tadi, Notts Forest juga lebih bersinar. Di kelas tertinggi Inggris, mereka pernah sekali merasakan juara, sementara Notts County belum pernah merasakannya. Dekat-dekat pun tidak, dibandingkan Forest yang dua kali menjadi runner-up.

Pencapaian Forest musim 1977-78, ternyata tak sampai di situ. Jatah berlaga di Eropa dimanfaatkan betul oleh pasukan asuhan Brian Clough itu. Musim 1978-79, mereka gagal mempertahankan trofi di Inggris, tapi di kancah Eropa, mereka sukses besar.

Mereka menggusur sesama tim Inggris, Liverpool di babak 32 besar. Padahal Liverpool adalah juara bertahan European Cup (Champions League kemudian) dalam dua tahun sebelumnya, musim 1967-77, dan 1977-78. Setelah itu mereka menumbangkan AEK Athens (Yunani), Grasshopper (Swiss), Koln (Jerman), hingga akhirnya bersua Malmo (Swedia) di partai puncak yang diselenggarakan di Olympiastadion Munich, Jerman. Satu-satunya gol yang dilesakkan oleh Trevor Francis berkat asis John Robertson sebelum peluit babak pertama ditiup, sudah cukup mengantarkan mereka menjadi kampiun Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun