Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Akhir Stand Up Comedy Donald Trump

13 Januari 2021   11:29 Diperbarui: 13 Januari 2021   11:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Dan upaya untuk mengganggu kesuksesan acaranya Demokrat sudah dimulai dari sekarang. Bahkan sebelum acara Biden-Harris ditayangkan. Jelas bukan oleh Trump. Dia sudah dilupakan. Mungkin juga nanti akan dicoret dari Republik kalau terus mengganggu dan merugikan.

Kemarin (12/01/21), Republik memunculkan bintang lain yang dimilikinya --meski selama ini masih sebagai figuran di masa Trump. Namanya Mike Pompeo. Di reality show-nya Trump, ia berperan sebagai Direktur CIA lalu perannya ditingkatkan menjadi Menteri Luar Negeri.

Pompeo yang mantan perwira AD itu membuat pernyataan yang berani; "Iran secara aktif mendukung Al-Qaeda dan telah menjadikan negaranya sebagai pangkalan kelompok itu dengan menyediakan para operator dengan dokumen perjalanan dan dukungan logistik (nbcnews.com, 13/01/21)."

Apa hubungannya dengan Trump dan Republik? Trump selama ini secara terang-terangan menjadikan Iran sebagai musuh 'Amerika.' Tiongkok juga, tapi masih terkesan ragu-ragu karena banyak pertimbangan. Korea Utara sudah berhasil 'ditundukkan.' Sementara Al Qaeda sudah resmi menjadi musuh sejak peristiwa 9/11.

Tuduhan itu langsung dianggap sebagai warmongering (pernyataan atau tuduhan yang bisa menyulut perang) oleh sebagian kalangan, terutama ya oleh Iran sendiri, seperti yang dikatakan Menlu Iran, Javad Zarif. Tapi apakah itu benar-benar sebuah 'pernyataan perang' resmi AS? Bahwa Mike Pompeo masih menjabat sebagai Menlu, ya, itu pernyataan yang bisa dianggap resmi. Tapi soal perangnya? Itu urusannya Biden-Harris nanti.

Yang jelas, pernyataan itu bisa dilihat sebagai PR 'titipan' dari Republik untuk Biden-Harris. Bayangkan saja kalau Iran meresponsnya secara serius. Pekerjaan Biden-Harris langsung bertambah. Padahal, selama ini, keduanya menggembar-gemborkan fokus pada penanganan pandemi corona dan ekonomi AS yang hancur lebur. Amerika, jangankan Great Again, di percaturan politik dunia pun, semasa Trump, nyaris kehilangan giginya.

Bagi Republik, Trump bolehlah dianggap gagal total dan memalukan. Tapi bukan berarti mereka akan mengakui kekalahannya begitu saja. Reality Show Demokrat dengan bintang Biden-Harris boleh tayang, tapi harus dibuat tak menarik dan jangan sampai dibuat sekuelnya.

Bagaimana dengan nasib Trump sendiri? Tunggu saja endingnya beberapa hari ke depan. Bisa jadi makin lucu. Republik pun tampaknya tak mau ambil pusing lagi.

Jadi kalau Republik saja tak terlalu pusing, jangan terlalu serius juga dengan analisis saya ini. Ini bukan analisis politik. Ini analisis ala stand up comedy; lucu dilanjutkan, nggak lucu ya buru-buru turun panggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun