Ada siswa yang tanpa sepengetahuan pengawas membawa HP. Dengan memoto soal dan mengirimkan soalnya ke orang lain entah siapa, dimana orang yang dikirimi soal tersebut yang membantu menjawab soal. Anak saya waktu menyaksikan peristiwa itu benar-benar hampir merasa shock. Securang itu temannya.
Sebagai orangtua, aku hanya menguatkan anakku dengan mengatakan bahwa berbuat jujur itu tetap lebih baik. Apapun hasilnya. Teman-temannya yang lain boleh tinggi nilainya, meski diperoleh dengan cara yang tidak jujur.Â
Tetapi Allah tidak tidur, Dia Maha Melihat apa yang dikerjakan hamba-Nya. Aku selalu mengingatkan, bahwa proses yang dilakukan anakku tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dan aku juga mengingatkan anakku untuk tetap konsisten tidak melakukan kecurangan, walaupun ulangan harian sekalipun. Tetap berdoa kepada Allah agar selalu membukakan pintu kemudahan dalam setiap melakukan sesuatu.
Dan kini, terbukti, bahwa proses tidak akan mendustai hasil itu benar. Anakku diterima di PTN tanpa harus bersusah payah. Sementara teman-temannya yang dulu curang, tidak diterima, dan harus mengikuti tes di SBMPTN lagi.
Tulisan ini hanya sekedar share buat pembaca, bahwa belajar itu butuh proses. Tidak ada yang instan. Insya Allah hasilnya akan berbuah manis.