Mohon tunggu...
Alin Sulastri
Alin Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hii, i'm Alin ✨

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahkota Surga

13 September 2022   07:06 Diperbarui: 13 September 2022   07:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Hallo dek, hallo hallo", saut kakak. Tapi tidak ada jawaban dari Fadhil hingga teleponnya terputus. Fadhil merasa lemas mendengar kabar itu. Ibunya sudah lama sakit semenjak Fadhil berada di pesantren hingga akhirnya meninggal dunia. Pada saat itu, Fadhil mulai menyendiri memikirkan ibunya sampai hafalannya tidak lancar dan sering lupa. Saat itu Fadhil duduk dilantai atas sendirian sambil melamun. Tiba-tiba Arul datang dan menghampirinya .

"Sudah dhill, jangan melamun terus, ikhlasin saja", Kata Arul.

"Bukan begitu, masalahnya sekarang saya sudah tidak bisa membahagian ibu lagi", jawab Fadhil.

"Tidak dil,  kamu masih bisa bahagiain ibumu dengan membaca al-Qur'an dan mengamalkannya, agar kamu mendapat Mahkota Syurga untuk ibumu", kata Arul. 

Perkataan Arul membuat Fadhil bersemangat lagi dalam menghafal Al-Qur'an. Arul selalu ada untuk Fadhil sehingga mereka menjadi sahabat. 

Beberapa hari kemudian, semakin hari hafalan Fadhil semakin bagus dan banyak. Dimana saja selalu membaca Al-Qur'an hingga pada saat yang lain tidur, Fadhil masih saja membaca Al-Qur'an. Pada saat itu Arul melihat Fadhil sedang membaca Al-Qur'an, dia merasa sangat senang melihatnya bersemangat. 

Hingga suatu hari,  Fadhil merasa semakin hari hafalannya semakin baik. Ia menuliskan dalam sebuah buku dan mengucap di dalam hatinya dengan raut wajah tersenyum. "( Alhamdulillah, semenjak Arul kasih motivasi saya jadi bersemamgat, hafalan saya semakin bagus belum saja sebulan udah dapat 2 juz. Pokoknya mulai hari ini hafalan saya harus lebih baik. Saya pasti bias, Allahuakbar)". 

Tepat hari ini waktunya setor hafalan. Fadhil membacanya dengan sangat baik. Hingga ustadz berkata : "Alhamdulillah hafalan kamu makin bagus Fadhil, pertahankan dan selalu istoqomah".

Jawab Fadil dengan hati senang, "InsyaAllah tadz".


***Beberapa bulan kemudian, tiba waktunya Fadhil menghafal juz 30, ia sangat bersemangat. Dalam hatinya berkata "( Demi Mahkota Syurga untuk ibu, InsyaAllah saya siap)". Fadhil sangat senang karena kini telah menyelesaikan hafalannya.


(Sahabatnya datang  dan mengucapkan selamat)
"Selamat ya dhil", ucap Arul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun