"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah."
Maka kita tahu kenapa kita diberikan organ reproduksi oleh Sang pencipta, Allah SWT. Organ reproduksi berfungsi penting untuk melestarikan jenis manusia. Organ reproduksi pria untuk memproduksi sperma untuk membuahi sel telur.  Sehingga fungsi utamanya adalah untuk proses pembuahan demi mencapai kehamilan. Organ reproduksi perempuan untuk mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dan menyusui keturunan. Kelak kehadiran keturunan  kelak akan menjadi khalifah dan memakmurkan bumi ini dengan ketaatannya kepada Allah SWT.
Dalam QS Al Baqarah ayat 30, Allah SWT juga berfirman:
 "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."." (QS. Al-Baqarah : 30)
Inilah, pertanyaan terpenting dalam kehidupan manusia, kenapa Allah menciptakan manusia ? apa tujuan dari eksistensi/wujud manusia di muka bumi ini ? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan pertama dalam masalah aqidah, yang fungsi jawabannya untuk menentukan tujuan dari eksistensi dan tugas manusia di bumi ini.
Seakan dikatakan kepada manusia "manusia adalah Khalifah yang bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi, memperbaikinya, dan memanfaatkan seluruh alam semesta untuk memaksimalkan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Jadi bagi seorang muslim yang tujuan hidupnya menginginkan Ridha Allah namun memilih untuk childfree, sesungguhnya ia telah bertentangan dengan tujuan pernikahannya dan dirasuki pemahaman barat yang  merusak. Karena sejatinya menikah bukan sekadar ingin hidup bersama dengan pasangan namun ada nilai-nilai lain yang diperjuangkan. Salah satunya adalah melanjutkan keturunan dalam bingkai ketakwaan.
Dengan menikah kelak akan hadir sosok anak yang akan membahagiakan dunia akhirat. Tangis  dan tawa anak hanya bisa dirasakan oleh pasangan yang diberikan keturunan. Tangis bahagia dan tawa akan bersemai dalam mahligai pernikahan. Sehingga maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?