Mohon tunggu...
Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Mohon Tunggu... Guru - Bacalah atas nama Tuhanmu

freedom, togetherness, networking, collaboration, immolation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Heran

2 Juli 2016   09:09 Diperbarui: 2 Juli 2016   16:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duhai anak muda
Duhai para siswa

Gurumu semata ingin mendidikmu hingga kadang harus memukulmu.
Tapi kausebut itu menganiayamu.

Gurumu hanya ingin memberi peringatan padamu. Tapi kausuruh ia berhenti menceramahimu.

Seringkali kaulanggar aturan sekolahmu. Tapi kaubanggakan itu di muka kawan-kawanmu.

Seringkali kauabaikan pelajaranmu. Tapi kautersingung disebut pemalas dan tak suka dengan sebutan itu.

Entah apa yang ada dipikiranmu hingga kautinggalkan sekolahmu. Tapi kemana-mana kauadukan itu karena diusir gurumu.

Duhai orangtua
Duhai guru

Tak adakah lagi kreatifitas di kepalamu?
Tak adakah lagi kearifan di hatimu?
Hingga kaulayangkan tinju ke siswamu?

Tak sempatkah lagi dengar keluh kesah siswamu hingga kausuka berkata-kata hingga mulutmu berbusa?

Tak bisakah tegakkan regulasi dengan persuasi, hingga kaupilih cara "hitam-putih" bagaikan di pengadilan saja?

Tak mampukah lagi memilih kata, hingga kaulukai harga diri siswa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun