Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pantun Perpisahan

30 September 2022   21:12 Diperbarui: 30 September 2022   21:22 3790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantun Perpisahan/Dokpri @ams99 By. TextArt

Pantun Perpisahan

Ke Pasar Baru membeli ayam
Sebaiknya, beli sepasang
Sudah menjadi hukum alam
Ada yang pergi, ada yang datang

Jalan-jalan ke Balikpapan
Jangan lupa membeli amplang
Terus berjuang untuk masa depan
Perpisahan tak menjadi alasan

Gadis cantik berkerudung putih
Pergi ke sungai untuk mandi
Janganlah sampai bersedih hati
Walau perpisahan akan terjadi

Setelah dua ada tiga
Sebelum titik ada koma
Walaupun mungkin akan berpisah raga
Tapi jiwa tetap bersama

Makan nasi lauknya ikan
Paling enak ikan trakulu
Terima kasih Kami haturkan
Sepuluh tahun menakhodai Bawaslu

Pagi-pagi asap dapur mengepul
Pertanda hidup tidak sembilu
Selamat berpisah untuk Pak Saipul
Semoga Sehat dan sukses selalu

Balikpapan, 25 September 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun