Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dogma Adnan

21 Januari 2022   21:01 Diperbarui: 21 Januari 2022   21:06 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dogma Adnan

Tidaklah kehidupan itu sekadar lewat
Mampirlah sejenak mengisi ruang-ruang kosong
Sejak dalam lafaz hingga atma ditiupkan
Mengaislah segala remah-remah, sebelum terlambat

Tidaklah kematian itu menjadi penghujung
Duka bagi yang ditinggal
Luka, sebab terlalu banyak yang tanggal
Sedang kau tak jua sadar keridaan

Surga adalah butiran-butiran embun
Bertahta di ujung-ujung daun
Ketika kemarau bertahun-tahun
Nikmat yang kita dustakan

Tak pernah putus segala kelezatan
Bagi sesiapa mewariskan
Jariah, ilmu, saleh keturunan
Tidaklah disana benar-benar kematian

Balikpapan, 18.01.2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Riwayat Kama

Puisi Pilihan: Semesta Rindu

Puisi Pilihan Lainnya: Hikayat Putri Kayangan dan Hulubalang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun