Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Wajahmu Menggenang Sepanjang Mahakam

21 Desember 2021   20:30 Diperbarui: 21 Desember 2021   20:53 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Wajahmu Menggenang Sepanjang Mahakam - Sungai Mahakam, Mahakam Ulu / Dokpri @ams99

Wajahmu Menggenang Sepanjang Mahakam

Panjang waktu menyusuri sungai mahakam
Tak mampu menakar kerinduanku mengenang setiap jengkal kaki yang telah kita jejakkan
Berdua menelusuri jejak rindu terlanjur berkelindan

Arus sungai tenang, meski sesekali mengombak
Entah karena desiran angin, hempasan perahu, atau sekadar gejala alam
Seperti dirimu, Kau begitu menenangkan, namun sesekali memompa degup jantung
Dan semua itu, kunikmati sebagai sebuah hal istimewa

Sepanjang pandangan kiri dan kanan aliran sungai
Hamparan hijau membentang tak mengenal usai
Menghadirkan kesejukan hati
Membawa pikiran mengembara mengenang wajah kekasih
Yang tak pernah selesai kusiasati

Long Bilah, Mahakam Ulu, 22.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Jika! Mengapa?

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61bfe53706310e587d13cba2/puisi-jika-mengapa

Puisi Pilihan: Malam ini Bulan Nampak Indah

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61b9488a62a70417280d9c72/malam-ini-bulan-nampak-indah

Puisi Pilihan Lainnya: Berita Kepada Kekasih

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61b1657e75ead607801984c2/puisi-berita-kepada-kekasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun