Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jargon

30 Oktober 2021   23:23 Diperbarui: 31 Oktober 2021   00:14 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Jargon / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Jargon

Segala yang terucap dari lisanmu
Segala yang terbaca dari tulisanmu
Telah menampar wajah orang-orang mahir
Tak cukup merubah negeri; sekadar inspirasi

Pun kecakapan mereka terbelenggu
Sebab tak berakar pada hakikat
Bertumbuh tunas rapuh
Berbiak dahan-dahan cacat

Di dalam semestamu beragam siasat
Tak cukup ampuh bagi pemula
Belum lagi sekadar coba-coba
Panggung ini terlalu pekat

Diksi-diksi saling sesat
Berseliweran di lini masa
Siapa yang kuat
Bertahan di singgasana

Yang tertinggal dari hiruk pikuk " politik " ini
Hanyalah sekadar ilusi
Menang, tapi tak tenang
Pecundang, terus menggoyang

Penajam Paser Utara, 27.10.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Semua Kita adalah Pemuda

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/617a1a0401019046a568e072/puisi-semua-kita-adalah-pemuda

Puisi Pilihan: Telah Sempurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun