Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Demi Kekasih, Aku Ingin Jadi Penyair

4 September 2021   20:30 Diperbarui: 4 September 2021   20:40 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi Kekasih, Aku Ingin Menjadi Penyair

Sudah bertahun-tahun aku belajar menjadi penyair
Dan tahu kah engkau bahwa dalam kurun waktu itu aku tak mahir-mahir
Menulis
Berpikir
Mengalir
Aku tak cukup fasih
Membuat syair
Demikian pula satire
Baik untuk diri, alam, sosial, bangsa, negara apalagi untukmu kekasih

Tapi
Tahukah dirimu kekasih
Sebagai seorang pembelajar yang tak pernah selesai
Aku terus menulis syair-syair
Tentang hujan dan rinai
Tentang rindu dan berahi
Tentang senja dan magrib
Tentang kamu dan bidadari
Yang memang tak pernah akan selesai

Sebagai pengembara sunyi
Beruntunglah dirimu menjadi kekasih
Bagi diriku pemuja diksi
Sebab semua yang telah, sedang dan akan kutulis
Telah kuwakafkan untukmu saja; sendiri
Jika seorang calon penyair apalagi telah menjadi penyair
Telah jatuh hati
Maka ia akan menjadi penyiar paling gigih
Dan mengabarkan kepada dunia tentang dirimu dalam ragam puisi

Sebagai pembelajar; hendak menjadi penyair
Ia akan bertahan untuk tidak lekas mangkat; kembali ke Ilahi
Agar engkau terus hadir dalam kelindan syair
Yang tak mungkin pernah selesai
Engkau tak akan pernah berakhir bagi dirinya; mati
Dirimu adalah kekekalan; abadi
Didalam diksi, didalam bait-bait
Didalam syair-syair, didalam puisi-puisi
Didalam mimpi, didalam hati

Balikpapan 03.09.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Puisi Sebelumnya: Keadaan Kita

Puisi Pilihan: Menjadi Asing (Sajak untuk W)

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan dan Cinta (Sajak untuk D)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun