Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjadi Asing [ Sajak untuk W ]

1 September 2021   22:02 Diperbarui: 1 September 2021   22:06 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Asing
; Sajak untuk W

Berjama-jam kita berada pada ruang waktu
Bersama, hanya saling memandang tanpa jemu
Rumah yang akrab bagi kita
Kini menjadi asing tanpa nyawa
Di sekeliling riuh suara-suara
Sementara Kita
Tetap diam tanpa kata-kata

Jika saja waktu memperlambat dirinya
Mungkin tak ada bedanya
Kita telah demikian asing
Seperti tak memahami satu sama lain
Adakah mekar kembang seroja
Hendak gugur dengan sendirinya
Pada permukaan air tanpa gelombang

Siang telah menaja dirinya
Matahari naik ke sepenggalah
Tanah tempat kita berpijak
Masih tetap tak berjarak
Meski pandangan tiada henti menatap
Hati mengembara penuh riak
Kita hanya mampu saling tatap

Sungguh waktu demikian singkat
Kita sedari pagi hanya saling menerka
Kehabisan energi untuk sekadar mendekat
Apalagi saling dekap
Rupanya kecamuk rasa tak cukup membawa kita
Untuk saling memahat
Dalam rindu yang menanak

Penajam Paser Utara, 31.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Demokrasi di Negeri Seberang

Puisi Pilihan: Ia Tak Pernah Mati (Untuk Wiji Thukul)

Puisi Pilihan Lainnya: Mataku Benar-benar Hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun