Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ia Tak Pernah Mati (Untuk Wiji Thukul)

27 Agustus 2021   01:01 Diperbarui: 27 Agustus 2021   05:38 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Ia Tak Pernah Mati, Untuk Wiji Thukul/ Gramedia.com By Text On Photo 

Ia tak Pernah Mati
; Untuk Wiji Thukul

Penulis
Penyair
Aktivis
Tiga dalam satu; melebur

Ia menulis
Ia mencipta syair-syair
Ia pula pembela kaum tertindas
Ia tiga dalam satu; penulis, penyair, pembela proletar

Tulisannya adalah protes ketidakadilan
Syairnya menggenang
Ia adalah tulisannya, ia adalah syairnya; dalam pergolakan
Dalam " Peringatan ", Hanya ada satu kata: Lawan

Seluruh pada dirinya adalah puisi
Seluruh pada dirinya adalah simbol merdeka
Di setiap jengkal kaki; penuh gagah berani
Tak peduli para jenderal marah-marah

Meski kini menjadi misteri
Tak tahu kemana gerangan mencari
Adakah dirimu sedang memegang bunga di balik tembok
Ataukah sedang mencari tanah lapang

Selalu terngiang satu kalimat
; Mereka tak bisa meremuk: kata-kataku
Ia tak pernah mati, ia terus hidup dalam puisi-puisinya
Dalam apapun; istirahatlah tuan, istirahatlah kata-kata

Balikpapan, 26.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Persembahan Hari Lahir Penyair dan Aktivis Wiji Thukul 26 Agustus 1963

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Tak Seperti Biasa

Puisi Pilihan: Kepada Sang Petuah

Puisi Pilihan Lainnya: Secarik Kertas Bernyawa, Puisi untuk Budi Darma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun