Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mataku Benar-benar Hujan

24 Agustus 2021   20:20 Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:45 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Mataku Benar-benar Hujan / arissusantocoder.com By text on photo 

Mataku Benar-benar Hujan

Sekarang mataku benar-benar hujan
Di pelupuknya tak mampu menghalau pekat awan-awan

Bulir-bulir tak mampu tertahan
Kelopak rindu mengatup tak karuan

Di penghujung pandangan
Nampak samar-samar kenangan

Mungkin memang mata ini sudah terlalu tua
Ataukah tak sanggup menahan dera

Di balik pipi merah itu
Jawaban segala ragu.

Setelah seminggu kemarau
Memanggil-manggil gerimis, suara parau

Panas mengganggu nalar
Sedikitpun tak mampu kelakar

Di bening bola matamu tersimpan misteri
Ketajaman sorotnya tak terdefinisi

Jika segala harap telah terlanjur terjuntai
Dengan cara apa gerimis ini akan berhenti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun