Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Perjalanan

9 Agustus 2021   14:24 Diperbarui: 9 Agustus 2021   22:16 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Perjalanan

Kita berjalan lamban
Melewati jalan kecil berbatu
Dengan hati-hati mendaratkan kaki
Selangkah demi selangkah
Dengan penuh seluruh; Kita hendak mendaki bukit
Ke puncak paling tinggi di hadapan itu
Kita hanya cukup
Membawa remah-remah di punggung
Dan harapan menggunung

Kita harus mengatur siasat
Perjalanan ini tak mampu kita terka
Entah sampai kapan, kita berpijak di titian
Mungkin esok, lusa, semua tak ada kepastian
Tugas kita, hanya agar tiba di penghujung
Jangan sampai surut dan menyerah kepada keadaan
Mimpi-mimpi kita; merdeka , terlalu sayang untuk di singkirkan
Meski kita tak terlalu selalu beruntung
Tuhan tahu betapa rencana-rencana kita kian matang

Penajam Paser Utara, 09.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Doa Sepasang Kekasih Abrar di Malam Sunyi

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/610cd4086e7f014eb17cde32/doa-sepasang-kekasih-abrar-di-malam-sunyi

Puisi Pilihan: Komposisi Senja

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/610a263f06310e30f54267b2/puisi-komposisi-senja

Puisi Pilihan Lainnya: Merdeka yang Dipertanyakan

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61076c1dc0cfa175137827b2/puisi-merdeka-yang-di-pertanyakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun