Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perjalanan Paling Palung

15 Juli 2021   21:31 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:35 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Perjalanan Paling Palung (Dokpri @ams99-By.Text On Photo)

Perjalanan Paling Palung

Ikan berenang
Burung terbang
Cicak merayap
Demikianlah sebagian fauna menjalani kehidupan
Aku berjalan menuju hatimu yang lapang
Agar aku bisa tenang dalam dekapan paling mendebarkan

Udara berhembus
Air mengalir
Api membakar
Demikianlah alam menyelesaikan tugasnya
Aku merangkak menuju dirimu yang kasmaran
Agar aku bisa leluasa menguasai kebinalan hasratmu

Alam menyeleksi dirinya
Mempertahankan eksitensinya
Berjalan di garis takdirnya
Aku mengadar pada rindu dan wajah
Kirana yang telah lama menangkup rahasia
; Bahwa tak pernah ternoda

Balikpapan, 15.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Renungan Senja tentang Corona.

Puisi Pilihan: Prasangka Hujan.

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan dan Rindu Semalaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun