Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertawan

24 Mei 2021   15:00 Diperbarui: 24 Mei 2021   14:58 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi tertawan_Jembatan Kutai Kartanegara (Dokpri @AMS99)

Tertawan

Aku telah membawamu ke tempat paling rahasia
Yang bahkan setan terkutuk pun tak mampu menyusuri
Kau berkata dengan ucapan bibir ranum
dan isyarat tubuh yakin
Kau bahagia bersama dalam cahaya kama

Istana putih dengan gemerlap lampu penuh cahaya
Menandai malam penuh romansa
Kau mendekap erat dalam pelukan paling rasa
Menjelma raja diriku dalam semalam
Kau mempersembahkan hasrat paling dalam

Kekuasaan atas diriku menjadi sirna
Aku menyerahkan segala tahta bagi jiwa
Tak ada tersisa kecuali raga
Telah sempurna maskulin ini kau tawan
Aku tak punya cukup nyali untuk menghadang

Tenggarong, 21 Mei 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Episode Baru

Puisi Pilihan Lainnya: Kumbang Tua Pecundang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun