Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hendak Tinggal

12 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 12 Maret 2021   17:13 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendak Tinggal

Ombak adalah riuh rindu
Berkejaran di pantai tak henti-henti
Tak kenal kata lelah, letih, lesu
Tubuhnya adalah air menjelma putih
Ketika Kau memandangnya ia tetap saja begitu
Begitulah berkecamuknya rasa hendak temu

Udara mengirim firasatnya
Lewat hembusan angin utara
Menggoda daun-daun meluruh
Menghasut burung-burung berjingkat
kesejukannya menawan tubuh
Jiwa mendalami sekuat-kuat

Ombak, udara menjelma hening
Belantara sunyi meminang
Bait-bait yang Ku dengungkan dalam kepala
Menjelma pekikan suara
Seseorang merasuk ke kedalaman rasa
Telah lama tanggal, kini hendak tinggal

Penajam Paser Utara, 13 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Perempuan yang Ku Panggil Kirana.

Puisi Pilihan: Sendiri di Bawah Terik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun