Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Musim

8 Maret 2021   08:00 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:59 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim

Musim terus berganti
Tanpa Kita duga, tanpa Kita nanti
Ia adalah proses, ia adalah misteri
Hujan menghujam
Panas menerjang
Pancaroba peralihan

Adakah musim tanpa kesan
Pada kita menapak jejak-jejak petualang
Pada kita terlanjur menghuni bumi
Peraduan abadi adalah takdir
Pertemuan raga untuk sementara
Kita hanya pelakon-pelakon rahasia

Adakah musim tanpa pesan
Bagi kita makhluk fana
Keadaan memaksa meraih tangan-tangan usia
Bergelut menyerap makna-makna
Musim adalah rumah penghidupan
Dan Kita menderas waktu tak kesudahan

Penajam Paser Utara, 6 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Pada Sebuah Masjid di Hari Jumat.

Puisi Pilihan: Hujan Belum Juga Reda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun