Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Silat Lidah

19 Februari 2021   08:31 Diperbarui: 21 Februari 2021   09:47 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
coretanpinggir.wordpress.com

Silat Lidah

Ia lihai memainkan silat
Dan ia punya jurus maut
Pukulannya ibarat sabetan pedang
Tendangannya umpama serudukan banteng

Siang memainkan lakon
Menghipnotis umat
Malam menyusun siasat
Mematangkan jurus-jurusnya

Ia belajar silat dari gurunya
Gurunya belajar dari gurunya juga
Turun temurun
Lidahnya menjulur

Ketika tiba waktunya
Kawan menjadi lawan
Lawan menjadi kawan
Lidahnya mengeluarkan jurus pamungkas; paripurna

Tak ada yang sia-sia
: Baginya adalah kelanggengan kuasa

Penajam Paser Utara, 18 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Elusif.

Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun