Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gus Dur Bahagia di Hari Raya Imlek

14 Februari 2021   01:01 Diperbarui: 14 Februari 2021   01:19 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gusdur Bahagia Dihari Raya Imlek

Gus…

Hari ini, hari raya imlek, hari raya saudara kami umat Tionghoa, dan tiba-tiba saja Aku mengingatmu, bukan karena apa, tapi mengapa?

Gus…

Jika saja bukan karena Engkau, Aku menduga hingga hari ini, Imlek hanya akan hikmat secara personal bagi saudara-saudaraku yang Tionghoa, tak ada perayaan secara terbuka, tak ada pesta meriah,

Gus…

Hari ini, wajahmu banyak terpampang, sebagai sosok humanis, bukan hanya bagi yang merayakan imlek, tapi bagi kami yang merindukan kemanusiaan, dan bagi siapa saja yang anti diksriminasi.

Gus…

Aku menerka, Engkau sedang bahagia disana melihat keadaan ini, lega dengan wasiat yang Kau tinggalkan, Aku melihat Engkau tersenyum dibalik secarik kain merah putih.

Gus…

Aku melihat dengan mata batinku: Engkau disana bersuka cita, sambil menikmati buah kurma dan jeruk mandarin, menyeruput teh krisan, duduk di kursi goyang, mengenakan peci hitam berbaju putih, bersarung hijau, disamping kananmu ada Bung Karno memakai peci hitam, berbaju merah, disamping kiri dan depanmu ada Pak Harto dan Pak Habibie berpakaian kuning dan juga peci hitam, diatas tempatmu bercengkrama aneka lampion memancarkan kemilau cahaya berwarna.

Balikpapan, 12 Februari 2021

Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Senantiasa Hadir. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6025dda28ede480a9f534ab2/senantiasa-hadir

Puisi Pilihan Lainnya: Perahuku Tak Sampai ke Samudera. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun