Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nelangsa Pagi

17 Januari 2021   20:00 Diperbarui: 17 Januari 2021   20:06 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari perlahan muncul
Sinarnya redup
Mengisyaratkan nelangsa

Aku menjelma patung
Di bawah rindang pohon
Di sekeliling rimbun ilalang

Tiada ujar
Tiada gerak
Bola mata liar, badan kaku, nafas tersengal

Tahukah Engkau pemilik jiwa
Aku menanti hadirnya rindu lewat isyarat semesta
Untuk Kueja

Balikpapan, 17 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Menjelma Bayang-bayang 

*Puisi Pilihan Lainnya: Hujan Menderas di Bulan Januari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun