Mengharap Engkau Dikota Ini
*Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f67816ed541df1e8575c155/pada-sajakmu-kutemukan-isyarat
Seandainya Engkau dikota ini
Sudah hampir pasti Aku tak kesepian
Sendiri menikmati langit-langit kamar
Merebahi bantal, memeluk rindu yang tertawan dinginnya cuaca
Aku menggigil
Jika kusebut namamu dengan kehangatan lisan
Dan keringat-keringat beraroma kenangan
Yang tak lagi kuingat wujudnya sejak bulan bersembunyi
Kulihat wajahku dicermin
Brewok telah tumbuh sempurna dengan pongah
Mengolok-olok mataku penuh sembab
Airnya lebih deras dari rintik hujan dibalik jendela
Sekiranya Engkau dikota ini
Aku akan membawamu ketepian pantai
Menikmati kerlap-kerlip mercusuar yang basah perlahan oleh embun-embun
Menunggu hingga pagi menjelang dan Kamu semalam suntuk dalam dekapan
Balikpapan. 21 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f654c7c097f3623d5663202/janji-pagi