Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alun Nirwana

17 September 2020   22:48 Diperbarui: 17 September 2020   23:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas Internasional

Alun Nirwana

Kau lingkarkan tanganmu erat
Pada pergelangan tanganku berurat
Apakah itu pertanda siasat
Hatiku bertanya-tanya penat
Kemana hendak Kau tuju alamat
Kau hujam jantungku
Kau penggal lisanku
Tak mampu kubalas walau sekadar ah
Gamang dan pasrah

Geloramu membuncah,
Kulihat pancaran wajah dan emosimu meluap-meluah
Kehausan Aku dalam terik hasratmu
Kuhirup bibirmu mulai basah
Kusapu perlahan air matamu meleleh
Kuteguk air liurmu mengulum
Merintih kita memacu fantasi
Menghela nafas tersengal lirih
Aku mendaki bukitmu
Kau menuruni lembahku
Pada batas pertemuan kita lelah dan bercucur keringat
Lalu kita terhempas di kolong langit
Kau tangkup telentang
Aku berlutut menghadang

Penajam Paser Utara, 17 September 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Puisi Lainnya  : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f62d14d274a7a0e9d401ab2/perihal-malam-dan-sejarah-kepahitan-masa-lalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun