Kau menakar rinduku
Dengan hitungan - hitungan rapal,
Sementara aku mendengungkannya tiap saat,
melebihi seringnya angin berhembus.
Lalu kau mengeja sepimu
Pada lembar - lembar kertas yang koyak.
Prasangkamu keliru tak melihat ada puisi penanda,
Kau terlalu sibuk dengan dogma
dan mengkhawatirkan setiaku,
Kau terjungkal pada pelukan iblis
Yang tak cukup takut pada daun kelor.
Kau berlari kencang menderas waktu,
Menghimpit geraham kuat - kuat,
Aku datang terlambat
Dan kita sudah sama-sama gila.
Balikpapan 050420
Ali Musri Syam
-ams99-