Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nasib Mobil yang di ''Talak'' Pemiliknya...

13 Mei 2012   02:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:22 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13368767681581253631

[caption id="attachment_181064" align="aligncenter" width="614" caption="Mobil yang malang. Dok pribadi"][/caption] Berjalan jalanlah di seputaran Dubai, anda akan melihat beberapa mobil yang teronggok selama berbulan bulan, debu tebal tampak menyelimuti mobil, tidak jelas mengapa mobil itu di biarkan begitu saja. Ketika dingin datang dia kedinginan ketika terik memanggang dia kepanasan, sungguh malang nasibnya. Bisa jadi mobil mobil tersebut adalah korban ''talak'' dari para pemiliknya, berhubung sang pemilik telah memiliki mobil baru yang lebih muda dan seksi, sehingga dia lupa dengan mobilnya yang lebih dulu di milikinya. Barangkali dulu sang mobil naas itu pernah di belai belai mesra, penuh kasih sayang. Selalu di bersihkan, di rawat dengan baik, di gantikan oli dengan teratur, jika lecet sedikit atau agak ngadat langsung di service di bengkel terdekat. Namun sejak kedatangan mobil yang lebih kinclong akhirnya perhatian sang pemilik mobil pun berpindah. Sang pemilik telah pindah kelain hati, akibatnya mobil mobil malang itu harus pasrah di ''talak'' sama pemiliknya. Di biarkan berhari hari bahkan berbulan bulan di jalanan, alangkah pedihnya   nasibmu wahai sang mobil yang malang. Saya pernah melihat sebuah mobil yang menurut ukuran di kita masih teramat layak tapi di biarkan saja terparkir di bawah pohon, dari tempat saya berjalan saya dapat melihat tumpukan daun memenuhi atap mobil, kaca kacanya juga sangat kotor  di penuhi oleh pasir dan debu. Nampak sekali kalo mobil itu sudah di campakan dengan semena mena oleh pemiliknya, mengapa sang pemilik mobil begitu tega berbuat aniaya seperti itu? Sebabnya tiada lain, mungkin dia sudah bosan dengan penampilan mobil itu, dia mau mobil baru yang dapat menyenangkan hatinya. Menegakan pamornya sebagai orang kaya. Gengsi dong, kalo bertahun tahun selalu menggunakan mobil yang itu itu saja. Mengapa tidak terpikirkan oleh mereka untuk menjual mobil mobil yang malang itu ya? entahlah, saya belum tahu tentang hal itu, yang jelas, fenomena mobil mobil korban ''talak'' tidak akan kita temukan di tanah air. Di Dubai hanya orang orang yang benar kaya  yang punya garasi mobil. Sedangkan yang tidak terlalu kaya hanya membiarkan mobilnya terparkir begitu saja di tepi tepi jalan, apakah mereka tidak takut ada yang nyolong mobilnya? Inilah salah satu kelebihan Dubai, walau pun banyak mobil yang teronggok di jalanan tetap saja yang namanya pencuri harus berpikir ratusan kali buat nyolong. Mobil mobil korban '' pelecehan'' pemiliknya ini akan selalu menghiasi kota Dubai. Seorang pernah berpendapat, bisa jadi itu adalah mobil yang di tinggal pemiliknya liburan, sebagaimana kita ketahui warga Dubai kebanyakan adalah pendatang. ketika mereka libur mereka harus meninggalkan mobilnya, karena itu mengapa mobil tersebut tidak pernah bergerak dari tempat parkirnya, ketika datang badai debu maka mobil tersebut harus pasrah, dia juga harus menunggu sang pemilik pulang dari liburan baru setelah itu mungkin dia akan di ajak ke tempat pencucian mobil. Dalam dunia sufi, di sebutkan bahwa semua benda akan menjadi saksi, mereka memang benda mati, tapi ketahuilah mereka akan bersaksi di hari persaksian.Setiap benda yang kita sia siakan akan menjadi musuh kita nanti di hari pembalasan. Benda benda mati juga akan mendukung kita jika memperlakukan mereka dengan baik, karena itu rawatlah benda benda yang anda miliki dengan baik. Kalo memang tidak merasa membutuhkan lagi, enggak ada salahnya untuk menyumbangkannya kepada yang lebih berhak. Atau anda dapat menjualnya, dari pada benda benda tersebut hanya menjadi rongsokan tak berguna. Kembali ke mobil korban ''talak''.  Hanya dapat berharap semoga mobil mobil tersebut mendapatkan perhatian yang lebih layak oleh pemiliknya. Kalo enggak kasihan sekali, sendirian dalam keadaan tak terperhatikan, ketika malam  kedinginan ketika siang harus rela di panggang di tengah terik matahari gurun. Sebuah catatan pagi setelah ngopi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun