Mohon tunggu...
Alimuddin
Alimuddin Mohon Tunggu... Wiraswata -

Orang bijak mengatakan, "Kita tidak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa memanfaatkannya untuk mencapai tujuan berlayar kita.. Visited http://benetenews.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Harapan seorang anak di wilayah lingkar Tambang PT.Newmont Nusa Tenggara

18 September 2015   09:19 Diperbarui: 12 Desember 2015   07:53 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah melakukan perjalanan menuju puncak Nasu, saya berhenti sejenak dan memandang aktifitas kapal-kapal di teluk Benete.

Di dalam hati saya berkata”sungguh kaya negeri ku ini sehingga banyak Negara lain yang ingin menambang isi perut bumi pertiwi. Dan pegawai-pegawai yang bekerja di perusaan itu hidup berkecukupan karena gaji yang di tawarkan besar, fasilitas kesehatan bonus tahunan dan masi banyak fasilitas-fasilitas yang di beriakan kepada karyawannya.

Bagaimana dengan masyarakat di sekitar tambang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan tambang raksasa tersebut, tentunya akan mengakibatkan terjadinya kesenjanga sosial dan konflik yang terjadi anta pekerja di tambang dengan mareka yang tidak bekerja di perusahaan tambang.

Maka dari itulah pemerinta mengeluarkan kebijakan tentang CSR (Corporate Social Responsibility), yaitu pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) Nomor 40 Tahun 2007 dan UU Nomor 4 Tahun 2009 yang isinya perusahaan berkewajiban menyalurkan dana sosial kepada wilayah sekitar perusahaan. Untuk menciptakan keseimbangan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi.

Yang jadi pertanyaan dalam hati kecil saya apa betul program CSR sudah di terapkan sesuai dengan harapan yang di amanatkan oleh UU di atas.?

Berbicara mengenai CSR sangat erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Kata pembangunan berkelanjutan merupakan terjemahan dari bahasa inggris sustainable development.

Program CSR tak seindah mentari pagi yang saya nikmati di puncak gunung nasu di pagi hari ini perusahaan penambangan mereka lebih suka melakukan pencitraan semata di media massa di bandingkan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang. Perusahaan lebih suka tebar pesona di bandingkan dengan tebar manfaat. Perusahaan-perusahaan terlihat tidak serius dalam menjalankan CSR. Perusahaan memberikan dana sosial namun tidak melihat efek yang ditimbulkan jangkan panjang, sehingga penerima dana tersebut bagaikan mereka yang terkena narkoba yaitu kecanduan dan ketergantungan dengan adanya perusahaan pertambangan.

Hasil perut bumi yang di keruk dan diambil isi nya pasti akan habis karena tidak dapat di perbaharui, sehingga meninggalkan masyarakat di sekitar tambang (tutup). Akibatnya kehidupan masyarakat di daerah perusahaan tambang akan kembali memburuk sejalan dengan ditutupnya perusahaan tambang. Ini akibat CSR yang terkesan hanya menyuapi masyarakat, pemuda tanpa ada usaha serius untuk memberdayakannya.

Program-program CSR seharusnya adalah program-program pemberdayaan masyarakat khususnya generasi muda, kareana generasi yang akan menyambung tali estafet kehidupan di area lingkar tambang. Program-program itu bisa seperti pelatihan wirausaha, pelatihan pengelolaan lingkungan, pelatihan life skills dan berbagai pelatihan lainya. Sehingga, masyarakat bisa mandiri dalam menjalani hidupnya dan efek kecanduan atau ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan dapat di minimalisir.

Utuk pemberitaan di media massa sah-sah saja yang di lakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta dan porsi pemberitaan harus sejalan dengan porsi pemberdayaan masyarakat di area pertambangan.

Semua pihak harus terlibat (perusahaan, masyarakat dan pemerintah) Jangan sampai masyarakat merasa tergantung pada perusahaan pertambangan. Anggap perusahaan sebagai fasilitator untuk meningkatkan martabat hidup, bukan sebagai sumber kebahagiaan sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun