Mohon tunggu...
Ali MudaSiregar
Ali MudaSiregar Mohon Tunggu... Penulis - Profil Ali Muda Siregar

Mahasiswa Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gambaran Pola Berpikir Masyarakat Pesisir

28 Februari 2021   13:17 Diperbarui: 28 Februari 2021   13:25 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dusun Kurandak, adalah dusun yang terletak di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Dusun ini telah berdiri sejak tahun 1998 hingga sampai sekarang dusun kurandak memiliki kurang lebih 135 keluarga, dimana rata-rata profesi masyarakatnya adalah nelayan dan petani. 

Letak geografis wilayah dusun kurandak yang berada tepat di dua batasan yaitu antara daratan dan pesisir, dimana di wilayah daratan masyarakat dusun kurandak banyak memanfaatkannya untuk digunakan sebagai lahan persawahan atau dijadikan ladang sawit dan untuk wilayah pesisir masyarakat pada umumnya berprofesi sebagai nelayan, namun sebagian dari nelayan juga memiliki lahan untuk dijadikan area persawahan.

Keterbatasan fasilitas mengakibatkan dusun kurandak merupakan salah satu dusun yang tertinggal dan kurangnya perhatian dari pemerintah, dimana tidak adanya akses kesehatan, sehingga masyarakat harus menempuh ke desa sebelah dengan jarak sekitar 20-30 Km dengan kondisi jalan yang belum beraspal sehingga jika musim hujan tiba maka kesulitan untuk melewati jalanpun merupakan salah satu kendala yang besar. 

Namun hingga sampai saat ini, fasilitas kesehatan yang bisa dirasakan oleh masyarakat kurandak hanyalah layanan dari seorang mantri atau seorang yang bisa mengobati secara medis, dengan jadwal tertentu datang ke dusun kurandak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan bayaran yang tidak terlalu berbeda seperti di daerah-daerah perkotaan.

Selain sulitnya akses kesehatan dusun kurandak juga mengalami sulitnya fasilitas pendidikan, dimana fasilitas pendidikan yang mereka punya hanyalah Sekolah Dasar yang telah berdiri sekitar 20 tahun yang lalu dan hingga sampai sekarang sekolah tersebut masih terus beroprasi walaupun dengan fasilitas seadanya, seperti hanya ada 6 ruang kelas, tidak adanya pagar sekolah, tidak adanya perpustakaan, tidak adanya toilet, tidak adanya computer dan tenaga pendidik yang terbatas. 

Pada umumnya masyarakat dusun kurandak hanya berpendidikan hingga Sekolah Dasar, ini dikarenakan fasilitas pendidikan yang minim, dan jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA maka mereka harus menempuh jarak sekitar 30-40 menit menuju desa sebelah (jalur darat) atau menempuh melalui jalur air dengan menyebrang ke desa sebelah menggunakan perahu, beberapa tantangan jika melewati jalur darat seperti jika musim penghujan maka anak-anak sulit kesekolah dikarenakan jalanan yang becek dan berlumpur, namun jika melewati jalur air maka tantangannya adalah air pasang surut tidak selalu bertepatan dengan jam pergi sekolah, jika tidak tepat maka kita tidak dapat melakukan perjalanan jalur air dikarenakan air laut yang surut sehingga perahu tidak dapat dijalankan.

Keterbatasan inilah yang mengakibatkan masyarakat dusun kurandak hanya memiliki ijazah SD, bahkan banyak dari mereka yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, beberapa dari mereka sempat merasakan pendidikan di bangku sekolah menengah pertama, namun ketika perekonomian tidak stabil banyak dari mereka yang memilih untuk berhenti sekolah dan memilih untuk bekerja ke kota medan, dan keluar kota. 

Kurangnya minat untuk berpendidikan dan dorongan dari orang tua mengakibatkan anak-anak di dusun kurandak saat ini banyak yang tidak melanjutkan sekolah, bahkan ada dari mereka yang hanya bersekolah di bangku Sekolah Dasar namun belum sempat menyelesaikannnya, padahal jika dilihat dari potensi yang mereka miliki seperti kecerdasan dan daya tangkap yang baik merupakan satu modal yang cukup untuk bisa bersaing dengan anak-anak lainnya.

Kesenjangan yang terjadi disini begitu banyak mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastuktur dll. Terutama dalam bidang infrastruktur dimana jalan masih bertanah liat atau tanah gambus dan akan mengajibatkan becek atau bahkan berlumpur sehingaa sulit untuk dilalui terutama sepeda motor, dan ini meyulitkan masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan begitu juga dengan anak sekolah yang terhambat dikarenakan akses jalan kesekolah yang tidak bisa dilalui.

Dari berbagai kesenjangan yang dialami oleh masyarakat dusun kurandak dikarenakan wilayah yang ditempati oleh masyarakat dusun kurandak adalah wilayah zona hijau atau wilayah tidak layak huni yang masih ditetapkan oleh dinas kehutanan sehingga proses pembangunan pun terhambat mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan sosial. 

Lalu apakah bagaimana solusi untuk masyarakat dusun Kurandak? Apakah pemerintah terus menerus membiarkan kondisi seperti ini? Bukankah mereka juga membutuhkan fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang memadai seperti masyarakat kota pada umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun