Mohon tunggu...
Marwan Idris
Marwan Idris Mohon Tunggu... -

Mencari berubah dan menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun Generasi Cerdas dari Usia Nol Bulan

13 Februari 2018   13:47 Diperbarui: 13 Februari 2018   13:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai bakal calon independen kekuatan program menjadi daya saing politik dan mendongkrak elektabilitas dengan kandidat petahana dan partisan. Salah satu kekuatan program yang patut menjadi perhatian calon *independen* adalah mencari _gap_ program yang tidak didanai oleh dana APBN, misalnya sekolah negeri mendapat BOS dari APBN sedangkan sekolah agama hanya mendapat santunan dari Kemenag yang jumlahnya tidak seberapa jika dibandingakan dengan dana bantuan BOS dari APBN. Contoh kasus ini menjadi celah masuk bagi calon *independen* untuk mempromosikan program gap antara program yg bersumber dari APBN.

Salah satu program yang menarik menurut hemat saya adalah program bantuan gizi dan pendampingan ibu hamil sampai melahirkan. Dari sekian banyak kampanye politik dan kampanye pilkada jarang sekali para kandidat memunculkan program yang berpihak kepada perempuan, meskipun ada dugaan pilihan politik Ibu/perempuan dipengaruhi oleh suami atau orang terdekat, namun program ini punya daya tarik untuk simpatisan perempuan dan Ibu hamil.

Konkritnya program ini adalah memberikan pemenuhan gizi pendampingan kepada Ibu hamil dari usia nol bulan. Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah melahirkan sumber daya manusia yang bersaing secara nasional bahkan global.

Landasan filosofis dari program ini adalah melihat ketimpangan sosial antara anak si kaya dan miskin. Bagaiman tidak lazimnya di perkotaan anak yang orang tuanya mampu semenjak usia dini sudah mendapatkan pendidikan Paud atau bahkan pendidikan international kalau di kota besar, bagaimana ia dapat bersaing secara fair dengan siswa miskin yang tidak mendapatkan hal yang sama. Oleh karena itu program ini hadir untuk memberikan pendampingan gizi yg layak untuk mendorong tumbuh kembang otak si anak agar dapat besaing secara fair dari usia 0 Bulan dan tidak terjadi ketimpangan dengan anak yang orang tuanya mampu.

Selain itu Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bima pada tahun 2015 menunjukkan pada angka 63.48 atau naik 3 poin lebih dari 60.19 pada tahun 2010, angka yang tidak jelek, namun juga tidak cukup bagus dalam pembagunan manusia selama 5 tahun. Kota Bima berhasil mengimpor Hamdan Zulfa mantan ketua MK di kancah nasional, melalui program ini kita mengharapkan kedepan Kota Bima dapat mencetak generasi yang bersaya saing di tingkat nasional.

Program ini tidak hanya retorika dan abstrak saja, akan tetapi bukti konkrit program ini dapat diwujudkan melalui pemberian bantuan langsung kepada Ibu hamil degan melibatkan puskesma dan dokter RSUD menggunakan dana APBD. Program sederhana ini akan menciptakan gaung yang besar kepada kandidat *calon independen* dalam kampanye politik dan pilkada. Program ini menjadi salah satu pilar pengembangan manusia Kota Bima, selain juga didukung oleh program pembangunan infrastruktur lainnya.

Semoga bermanfaat.

Ditulis sebagai saran salah satu kandidat Walikota Bima

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun