Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi?

25 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 25 Mei 2023   07:29 9292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana kurikulum dapat terhubung dengan pembelajaran di kelas? 

Kontaks satuan pendidikan yang beragam membuat banyak hal tidak mudah untuk diimplmentasikan di kelas. Itulah sebabnya kurikulum yang ditetapkan secara nasional perlu diadaptasi ditingkat satuan pendidikan. Untuk itu yang harus dipahami adalah mengapa kurikulum perlu untuk diadaptasi? 

Untuk memahami hal itu mari kita mulai dengan pengamatan, mengamati lingkungan sekolah dimana sekolah kita berada? apakah di tepian pantai atau ditengah-tengah perkebunan? atau bahkan di tengah perkotaan yang padat penduduknya? setahun belakangan coba kita amati perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah? apakah ada bangunan yang baru didirikan? apakah ada hal-ahal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah? keadaan sekolah dan sekitar kita memang beda-beda. Murid kitapun berbeda-beda. Bisa jadi pembelajaran yang paling berhasil untuk masing-masing murid juga tidak sama. Ada perbedaan dan lingkungan sistem sekolah. Perubahan juga terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal itulah yang menjadi alasan mengapa kurikulum dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu. Bentuk adaptasi kurikulum harus sesuai dengan keadaan murid-murid di sekolah. Hal ini bisa di terjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KOSP. 

Agar lebih memahami bisa kita simak cerita berikut, pak Budi adalah guru di sekolah SD naikgunung, sekolahnya di tengah perkebunan kopi di kakai gunung selama ini beliau belum memahami pentingnya mengadaptasi kurikulum karena biasanya beliau dan guru-guru lainnya cuma mengajarakan apa yang terdapat di dalam buku teks. Sutau hari Pak Budi melihat salah satu rekan guru megajarkan IPKS guru tersebut menggunakan contoh yang terdapat dalam buku teks untuk menjelaskan tentang ekosistem. Ia menggunakan hewan-hewan yang ada di laut melalui gambar-gambar dalam buku teks. Pak Budi kemudian berfikir bahwa letak sekolah di tengah perkebunan beliau mendengarkan suara ciutan jangkrik dan suara burung beliau juga ingat bahwa murid-muridnya sering melihat ular di kebun. Beliau berfikir bahwa hewan-hewan tersebut bisa digunakan untuk menjelaskan tentang ekosistem dengan lebih baik. mengapa karena hewan-hewan tersbut bisa di temui oleh murid-muridnya.

Lalu beberapa hal lain terlintas dalam pikiran pak Budi bagaimana kalau para guru-guru menggunakan IPAS dengan menggunakan contoh hewan yanga da di sekitar sekolah?  murid-murid pasti lebih tertarik. Karena mereka akan lebih mudah membayangkan tentang apa yang sedang di pelajari. Tujuannya agar membantu murid tentang pembelajaran yang bermakna. Kemudian pak Budi mencari materi yang pernah diberikan oleh salah satu temannya. Materi tersebut adalah bagaimana memanfaatkan lingkungan sekolah dalam proses pmebelajaran. Beliau menyadari bahwa belajar yang hanya tertumpu pada buku teks sangatlah tidak cukup bisa jadi hal tersebut membuat siswa kurang menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupan mereka. Beliau ingat KTSP yang mengharuskan satuan pendidikan membuat kurikulum yang kemudian beliau berfirkir sudah waktunya mengambangkan kurikulum berbassis sekolah. 

Pak Budi kemudian mendiskusikan hal ini dengan teman-teman guru di sekolah yang kemudian mengutarakan idenya untuk mengembangkan kurikulum berbasis sekolah yang kemudian salah satu gurunya mengutarakan bahwa sekolah sekarang membuat KOSP. Berangkat dari diskusi tersebut akhirnya mereka bersama-sama mengembangkan KOSP serta memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang sudah ditetapkan yaitu tujuan pendidikan nasional, profil pelajar pancasila, struktur kurikulum, prinsip pembelajaran dan asesmen dan capaian pembelajaran. 

Mereka juga mulai menganalisa dan kebutuhan murid-murid dan kondisi sekolah. Pak budi juga mengintegrasikan visi-misi sekolah kedalam KOSP setelah itu pak Budi semakin yakin jika pelajaran IPAS dengan pembelajaran yang sudah di sesuaikan pasti memberikan pemahaman lebih bermakna kepada para murid. Misalnya pelajaran IPAS mengenai ekosistem, pak budi akan meminta murid observasi langsung terhadap hewan yang ada di sekitarnya. 

Murid-murid juga akan diajarakan bagaimana kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dengan kelangsungan ekosistem yang harus dijaga.  Apa yang dilakukan pak Budi di sekolah dan rekan-rekan adalah melakukan adaptasi kurikulum caranya adalah dengan merancang KOSP.  Bisa jadi penterjemahan kurikulum tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis namun juga di pengatruhi oleh faktor budaya dan sosiologis. Kurikulum untuk muird-murid didaerah pertanian berbeda dengan urikulum didaerah pariwisata. 

KOSP adalah dokumen hidup sehingga KOSP dapat disesuaian dengan kebutuhan murid tentunya setelah proses refleksi dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan. Dari sini kita mengetahui bahwa dokumen kurikulum sangat dekat dengan kehiduoan kita sehari-hari bahkan kita bisa turut mengembangkan dan menyesuaikan  demi mencapai tujuan pendidikan. Kita juga bisa memahami kebutuhan murid-murid berdarakan keunikannya masing-masing.  

Keanekaragaman dan latar belakang kemampuan murid adalah tolak ukur adaptasi KOSP tujuannya adalah untuk memastilan bahwa setiap murid akan berkembang sesuai zamannya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun