Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kodrat Alam

14 Mei 2023   18:25 Diperbarui: 14 Mei 2023   18:35 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sd Paramount. Dokpri

Berdasarkan tujuan dan asas Ki Hadjar Dewantara  guru sudah salaiknya memahami bahwa setiap murid adalah individu yang unik. Untuk itulah sebagai guru perlu mempelajari tentang kodrat alam. Kodarat alam merupakan bagian dasar dari pendidikan murid yang berkaitan dengan "sifat" dan bentuk lingkungan dimana mereka berada. Salah satu instrumen untuk pengembangannya adalah melalui pendidikan atau "tuntunan". Sebagai pendidik dapat merenacanakan pengembangan kemampuan berfikir murid agar akal budi murid terus berkembang sesuai kodrat alamnya.

Melihat murid sebagai bagiain dari individu utuh bagian dari masyarakat serta lingkungannya menjadi keharusan bagi tumbuh hidupnya murid. Kita tidak bisa memandang murid bagian terpisah dari lingkungannya. Proses tumbuh dan hidupnya murid sangatlah beragam. potensi setiap anak berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan lebih kompleks. 

Kodrat yang dimiliki murid tidaklah sama. Setiap anak memiliki kekutan kodratnya bahkan anak kembar identik pun memiliki kodratnya masing-masing. Oleh karenanya murid sebagai inividu yang unik, yang berbeda dari yang satu dan yang lain harus mendapatkan tuntunan yang tepat sesuai dengan keunikannya sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. 

Seorang anak yang dilahirkan dengan kodrat alam perkotaan, maka ia menjadi bagian dari lingkungan masyarakat perkotaan. Oleh karena itu pendidikan sebaiknya dapat menuntun murid untuk menemukan konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan kontek lingkungan dimana mereka berada. Misalnya murid yang hidup di daerah pesisir mendapat wawasan tentang bahaya ekosistem laut dan melakukan penelitian bersama untuk menemukan berbagai cara merawat dan menjaga lautnya seperti menanam mangrove.

Murid dapat mendapatkan pengetahuan akan bahaya sampah plastik jika dibuang ke laut dan mengenal jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berada di laut. Kita sebagai pendidik sebaiknya membantu mendekatkan murid dengan konteks kehidupannya, bnukan sebaliknya menjauhkan mereka dari konteks kehidupannya.  

Begitu pula akan potensi atau kekuatan yang ada pada murid. Ada murid yang memiliki kekuatan pada bidang seni, ada juga murid yang memiliki potensi bahasa, maka kita sebagai pendidik perlu memiliki kepekaan dan kemampuan untuk mengidentifikasi keunikan yang ada pada setiap murid, agar segala kodrat dan keuinikannya mendapatkan tuntunan yang tepat membantu mereka untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. 

Sebagai pendidik kita dapat menggunakan "metode", "strategi" dan "teknik" pembelajaran sesuai keunikan potensi masing-masing murid untuk membantu mereka mengambangkan kekuatan kodratnya. 

Dengan demikian murid akan merasa leluasa untuk mengeksplorasi potensinya dan menemukan pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna contohnya murid yang memiliki potensi seni diberikan kesempatan atau ruang menyelenggrakan pertunjukan seni dengan tema yang dikaitkan dengan peminatan murid atau di sesuaikan dengan pembelajaran tertentu. Dapat dibayangkan murid akan merasa senang mereka akan aktif mencari informasi dan menyajikan pemahamannya  dalam bentuk pertunjukan seni yang mereka sukai.

Ki Hajdhar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik baik mengenai hidup pribadi maupun hidup kemasyarakatannya  jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan baik keadaan alam maupun zaman, 

Dari penjabaran di atas mari kita resapi bersama jika kita sebagi seorang guru apakah kita memandang murid sebagia individu yang utuh  bagian dari alam semesta? atau kita sudah peka dan mampu menemukan keunikan yang terdapat pada setiap murid kita?

Apakah kita sudah memberikan tuntunan yang sesuai dengan keunikan yang terdapat pada murid kita? dan yang lebih penting apakah pembelajaran yang kita rancang sesuai dengan kehendak murid dan mendekatkan murid pada konteks kehidupan dan potensinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun