Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asesmen Diagnostik Kognitif, Bagaimana Caranya?

17 Maret 2023   19:12 Diperbarui: 20 Maret 2023   10:37 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari seorang guru ketika mengajar matematika materi bilangan genap dan ganjil dia mendapatkan beberapa siswa yang sangat antusias dan aktif belajar. Mereka dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang guru dalam menyelesaikan tugas para murid juga mampu menyelesaikannya dengan baik. 

Namun beberapa siswa lain tidak demikian, mereka kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran. Mereka kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

Hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materi sebelumnya yaitu tentang berhitung bilangan cacah. Guru tersebut merasa bingung bagaimana mengetahui kesiapan belajar murid untuk mempelajari materi baru. Apakah pembelajaran dapat dilanjutkan sementara ada murid yang belum paham materi sebelumnya.

Dari kasus di atas yang menjadi pertanyaan kita sebagai seorang guru, bagaimana guru dapat mengetahui apakah murid sudah paham, agak paham atau justru tidak paham materi sebelumnya?

Sebagaimana kita ketahui bahwa guru dalam merancang pembelajaran di kelas perlu mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid. hal ini dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan belajar serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam tujuannya pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. 

Untuk mencapai kebutuhan tersebut kita perlu memahami kebutuhan dan karakter murid dalam proses pembelajaran. Salah satu cara memahami kebutuhan dan karakter murid adalah dengan cara asesmen diagnostik.

Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan murid. Dengan asesmen diagnostik pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi murid sehingga kita dapat memetakan pengetahuan awal atau kemampuan prasyarat murid, sebelum masuk dalam suatu materi. Melalui cerita diatas nampak jelas bahwa melakukan asesmen diagnostik kognitif penting untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.

Asesmen diagnostik berfungsi untuk melakukan pengecekan apakah murid sudah memenuhi kompetensi prasyarat dari materi yang akan dipelajari. Artinya apakah murid sudah menguasai materi sebelumnya atau belum. 

Tujuan dari asesmen diagnostik adalah mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan murid. hasilnya digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran murid.

Dibawah ini merupakan contoh asesmen diagnostik pada pelajaran matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun