Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Bagaimana Menjadi Guru yang Dirindukan Siswa

13 September 2022   10:59 Diperbarui: 13 September 2022   11:49 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkan kita merasakan ketika sekolah ada tugas individu yang harus dikumpulkan dan jika tidak mengumpulkan akan mendapatkan sanksi? Jika pernah maka pertanyaan selanjutnya, jika hal itu diberikan setiap hari oleh guru apakah sekolah terasa menyenangkan? tentu jawabannya tidak. Tugas individu yang sering dilakukan akan meningkatkan persaingan yang tidak sehat seperti mereka yang rajin akan selalu mendapatkan nilai baik namun mereka yang `tidak rajin` makin ke bawah. Namun jangan salah siswa yang dikalim `tidak rajin` itu mungkin dalam salah satu tugas kedisiplinan kurang namun bisa saja dalam hal sosialisasi dan kepedulian dia mempunyai nilai tinggi. Untuk itulah perlu inovasi tugas yang membutuhkan nilai kolaborasi dari seorang guru. Dari sini akan terlihat mereka yang terbiasa tugas individu dan unggul akan diuji bagaimana mereka dapat bekerjasama dengan yang lain. Pekerjaan kelompok juga memecah ketegangan bagi siswa yang momok dengan tugas individu. Dengan tugas kelompok diharapakn mereka menikmati pembelajarannya.

6. Inovasi pembelajaran. 

Di era teknologi guru sudah disediakan berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu dan memudahkan dalam proses belajar mengajar. Namun teknologi tidak semuanya berdampak positif. Salah satu dampak negatif yang dapat diteriam oleh siswa adalah adict terhadap penggunaan gawai. Guru harus mampu membuat inovasi agar pembelajaran tidak selalu menggunakan teknologi. Salah satunya adalah membuat media pembelajaran secara offline dan dapat dipraktikkan di dalam kelas . Media pembelajaran tidak harus rumit dan mahal namun dapat memanfaatkan barang-barang bekas . Memanfaatkan barang-barang bekas lalu menemukan ide dan jadilah media pembelajaran yang menarik oleh siswa.

Kelas atas juga bisa memanfaatkan media seperti tiktok, instagram atau media kekinian lain yang sangat dekat dengan dunia mereka. Guru mau tidak mau harus mampu menyesuaikan perubahan zaman dan style anak-anak kita. Jika tidak maka mereka akan meninggalkan kita atau kita yang ketinggalan zaman. 

7. Menghargai pekerjaan siswa.

Bentuk penghargaan kepada siswa tidak hanya sanjungan atau bahkan nilai yang baik secara numerik. Bahkan nilai dapat di kategorikan `hukuman bagi siswa`, namun bagaimana menghargai siswa secara nyata. Salah satu contoh bisa kita implementasikan lewat pembuatan projek di rumah dan menyuruh mereka membuat video singkat dari gawai mereka sendiri. Setelah itu hasilnya akan dikumpulkan, di upload ke medsos guru atau sekolah atau bahkan youtube. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai sarana awarding kepada siswa. Nilai dari guru mungkin saja bisa dirasa sebagian orang nilai penghargaan individu dari guru namun karya anak yang hebat itu dimuat di youtube penghargaan tersebut bukan hanya datang dari seorang guru namun lebih luas dan anak semakin bangga dengan karyanya.  Lebih hebat lagi jika karya tersebut dilombakan maka akan memacu anak-anak lebih kreatif dan bahkan beberapa kasus orang tua mendukung kegiatan mereka dengan berkolaborasi di dalamnya.

Semoga beberapa tips diatas akan membantu para guru untuk terus berkembang dan mengambangkan diri. Anak-anak adalah amanat yang diberikan oleh Tuhan dan negara kepada kita untuk kita didik. Semakin kratif dan inovatif cara pengajaran kita maka    semakin baik hasil dan kualitas SDM yang akan dilahirkan di sekolah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun