Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Citayam Fashion Week dan Pemberontakan Sistem Pendidikan Kita

28 Juli 2022   07:16 Diperbarui: 28 Juli 2022   19:32 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebebasan berekspresi siswa di sekolah. Sumber: Dokumentasi ACG School Jakarta via Kompas.com

Akhir-akhir ini media masa dihebohkan dengan pemberitaan tentang kawasan dukuh atas yang memenuhi trotoar untuk memperagakan fashion.

Kawasan trotoar yang awalnya diperuntukkan untuk menyeberang jalan namun kini sudah berganti peran sebagai ajang tempat catwalk anak-anak muda generasi Z yang hilir mudik dengan pakaian yang terbilang unik.

Tempat yang awalnya sebagai tempat tongkrongan beberapa anak muda yang mungkin awalnya tidak menjadi pusat perhatian namun kini tiba-tiba semakin ramai. 

Tempat tersebut bukan hanya menjadi tempat tongkrongan namun sudah dipenuhi oleh artis-artis ibu kota, para konten kreator, influencer atau bahkan youtuber yang mencoba mencari cuan dari fenomena tersebut.

Bahkan akhir-akhir ini diperparah dengan keinginan beberapa pihak yang mempunyai modal besar untuk mematenkan CFW (Citayam Fashion Week).

Fenomena CFW ini ternyata sudah menjalar ke beberapa daerah seperti Surabaya, Medan bahkan Palembang yang memanfaatkannya untuk marketing di salah satu mall. 

Saya tidak akan membahas secara khusus tentang fenomena ini atau bahkan tentang fenomena generasi kita yang hanya ikut-ikutan namun saya akan mengajak berdiskusi para pembaca dengan menarik fenomena CFW dengan sistem pendidikan kita yang masih old fashion.

CFW adalah salah satu gambaran cara generasi Z bagaimana mereka berekspresi tentang kekinian dan saatnya dunia pendidikan juga belajar bagaimana mereka berekspresi secara kontemporer.

Fenomena ini tentunya tidak disambut gembira oleh para guru yang masih berfikir old fashion. Old fashion yang saya maksudkan adalah masih adanya para pengajar kita yang masih bertahan dengan sistem lama yaitu generasi tekstual yaitu mengajar masih kaku, hanya mentransfer ilmu, tidak peka dengan cara anak muda generasi Z, metode pembelajaran yang membosankan dan tidak mengundang ketertarikan. Namun juga patut kita syukuri bahwa  kementrian pendidikan  dipimpin oleh generasi muda yang berwawasan global dan juga peka yaitu pak Nadiem Makarim. 

Merdeka belajar yang digaungkan oleh kementrian pendidikan merupakan ide segar bernuansa anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun