Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meminta Maaf Setalah Marah-marah

24 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 24 Januari 2022   05:06 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pelaku melakukan internet trolling dengan cara terang-terangan melakukan penghinaan secara murni dengan tanpa alasan yang mendasarinya. Sebagai contoh dari jenis ini adalah memanggil dengan panggilan yang buruk, melakukan fitnah serta hal hal lain yang memancing emosional dan menunjukkan hal-hal yang negatif.

  • The persistent debate troll

Perilaku ini sering disebut oleh publik yaitu debat kusir. Mereka melakukan argumen yang ujung-ujungnya tidak bermanfaat dan tidak dapat diambil kesimpulan. Yang sering muncul dari peristiwa troll ini adalah masing-masing pelaku menganggap bahwa pendapatnya adalah paling benar.

  • The grammar and spellcheck troll 

Sebenarnya hal ini adalah peristiwa lumrah dan kadang ditemui oleh pengguna watshapp atau pegiat medsos lainnya. Internet troll ini sering dikenal dengan pengoreksi ejaan. Pelaku sering dangan menggurui orang lain ketika salah seorang salah mengetik ejaan yang biasa kita kenal dengan typo. Sebenarnya tidak ada salahnya orang lain membetulkannya, namun akan menjadi masalah jika hal terebut dibuat umpan untuk menghina pelaku typo dengan sebutan yang kurang sopan seperti kata bodoh.

  • The forever offended troll 

Para pelakuk media sosial tidak sepenuhnya sempurna benar dalam berpendapat atau memberikan informasi kepada publik bahkan kadang menyinggung individu atau kelompok tertentu sehingga menimbulkan kemarahan publik. Sebenarnya hal tersebut wajar, namun menjadi tidak wajar karena para pelaku internet trolling terus menerus menyinggungnya serta mengulitinya di media sosial.

  • The show-off, know-it-all or blabbermouth troll 

Pelaku jesnis ini merasa paling benar mengetahui isu-isu yang menjadi topik perbincangan yang sedang berkembang serta memamerkannya kepada publik. Selain itu, pelaku internet trolling ini gemar dan suka menyebarkan rumor rahasia mengenai isu yang sedang dibahas tersebut.

  • The profanity and all-caps troll 

Pelaku internet trolling ini gemar menggunakan kata-kata kotor yang tidak pantas. Salah satu ciri pelaku internet trolling ini adalah sering menggunakan huruf besar dalam mengirim pesannya.

  • The one word only troll 

Pelaku internet trolling ini juga banyak kita jumpai disekitar kita. Pernahkan kita menemui orang-orang yang pada waktu membicarakan pembicaaan serius dan memerlukan keputusan penting dia hanya membalasnya dengan kata yang sangat singkat dan tidak neyaman seperti 'lol', "iya" atau sekedar "ok"

  • The exaggeration troll 

Internet troll jenis ini gemar sekali membesar-besarkan suatu topik masalah di luar topik yang sedang dibicarakan.

  • The off topic troll 

Pelaku "Troll" jenis ini mengalihkan topik pembicaraan. Hal ini akan mengganggu apabila Ia berhasil menggiring orang lain untuk mengalihkan pembicaraan dari satu topik ke topik yang lain. Padahal topik tersebut adalah hal utama untuk dibicarakan.

  • The greedy spammer troll 

Pernahkan kita bergabung dalam media sosial tertentu yang juga mempunyai peraturan tertentu untuk diposting namun tiba-tiba salah satu anggota muncul menawarkan barang atau kupon hanya menguntungkan dirinya sendiri? Inilah tipe trolling internet tersebut. Jenis Troll ini hanya berkomentar jika menguntungkan dirinya dan mempromosikan segala hal yang menguntungkan dirinya sendiri.

Dari berbagai jenis pelaku trolling internet tersebut sering kita temui di internet. Masyarakat dunia sosial yang disebut netizen sepertinya tanpa berfikir panjang dan jernih ketika mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang menyakitkan hati saudaranya. Bahkan dalam masyarakat atau media sering terlihat gagah perkasa Ketika mencaci maki lewat medsos namun ketika ditangkap pihak berwajib menjadi layu dan akhirnya meminta maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun