Mohon tunggu...
Ali Hasan Siswanto
Ali Hasan Siswanto Mohon Tunggu... -

Pengamat politik dan penikmat Moralogi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Makhluk Terindah

8 Maret 2018   19:37 Diperbarui: 8 Maret 2018   19:46 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita semua kecuali Adam dan Hawa dilahirkan dari Rahim perempuan

Dengan penuh kekuatan berjala dengan perut buncit perlahan selama Sembilan bulan

Tidak sedikitpun mengeluh menerima perih diderita

Perut semakin lama semakin membuncit sebagai petanda bayi mulai memasuki umurnya

Namun semakin hari, perempuan semakin terlihat anggun penuh dengan kesempurnaan

Wajahnya bagai yang setia pada malam diiringi gemerlap bintang

Bibirnya sangat manis bak buah delima merekah menebarkan cinta

Cinta yang terus tumbuh tak mampu terhitung oleh angka, begitu juga pengorbanannya yang tiada tara tak mungkin sebanding dengan pancaran sinar

Wanita dengan tabah dan harap mengamini setiap benih selama Sembilan bulan

Cucuran air mata penuh duka mengeluarkan engkau dari alam keabadian menuju alam fana

Semua perih dan lara dilakukan hanya untuk kebesaranmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun