Mohon tunggu...
Muchammad Alif Zulvikar M
Muchammad Alif Zulvikar M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Intenasional UPN Veteran Yogyakarta

Menari dalam Jemari

Selanjutnya

Tutup

Bola

Membangun Citra Positif Indonesia melalui Diplomasi Sepak Bola sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

23 Mei 2022   11:02 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:38 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Piala Dunia U-20 (foto diambil dari rri.co.id)

 


Sepak bola menjadi salah satu alat diplomasi publik dalam konteks hubungan internasional karena dapat dikategorikan sebagai budaya sebuah bangsa. Melalui sepak bola, sebuah negara dapat menunjukkan citranya baik melalui prestasi ataupun industri yang pada dewasa kini sudah sangat berkembang pesat. Sepak bola dapat membuat sebuah bangsa dikenal di lingkungan internasional, sebut saja Brazil, yang dikepala kita tentu mengenal Negeri Samba itu adalah sepak bola dan 5 gelar Piala Dunia, meskipun di satu sisi Brazil terkenal dengan Sungai Amazon dan Kopi.  

Indonesia merupakan salah satu negara yang mencintai sepak bola, semua kota dan kabupaten di Indonesia memiliki klub dan kelompok supporternya sendiri. Jauh sebelum itu, sepak bola digunakan sebagai pemersatu bangsa dalam upanya mengusir penjajah, itulah mengapa nama klub sepak bola Indonesia biasa diawali huruf P, seperti Persib singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung, PSIS singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang, PS berarti Perserikatan Sepak seperti PS Sleman ataupun PS yaitu Persatuan Sepak Bola saja.  


Melalui faktor historis tersebut, Indonesia juga dikenal dengan kefanatikan bangsanya dalam mendukung Tim Nasional Garuda. Meskipun minim gelar, berada di peringkat 159, dan juru kunci di babak kedua fase grup G kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 yang dari 5 tergabung 3 tim lainnya dari Asia Tenggara yaitu Vietnam, Thailand, dan Malaysia.


Piala Dunia U-20 sendiri sejatinya merupakan kompetisi antar negara yang dikelola oleh induk sepak bola dunia, FIFA, yang diselenggarakan untuk pemain sepak bola dibawah usia 20 tahun dan dilaksanakan 2 tahun sekali. Kompetisi ini menjadi cikal bakal pemain potensial yang dikemudian hari diproyeksikan bermain di Piala Dunia senior. Banyak bintang lahir dari kompetisi ini, sebut saja Erling Haaland, Leo Messi, dan Kun Aguero yang merupakan alumni Pencetak Gol Terbanyak Piala Dunia U-20.  

Melalui catatan Tim Nasional Senior sendiri, Indonesia hampir merayakan 1 abad terakhir kali main di Piala Dunia, yaitu di Uruguay pada 1938 yang pada saat itu masih menggunakan nama Hindia Belanda, dengan catatan 1 kali bermain dan takluk 6-0 dari Hongaria. Di level U-20, Timnas terakhir berlaga pada 1979 di Jepang. Nasib memang buruk saat itu, Timnas Garuda Muda yang satu grup dengan Argentina-nya Diego Maradona, Polandia, dan Yugoslavia, terdampar di dasar klasemen dengan kebobolan 16 kali dan tanpa mencetak sebiji gol pun.  

Indonesia ditunjuk pertama kalinya untuk menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang pada awalnya direncakanan di tahun 2021 namun dibatalkan karena alasan pandemi, lalu dimundurkan pada tahun 2023 mendatang. Ajang tersebut menjadi kesempatan untuk menciptakan citra positif bangsa melalui sepak bola sebagai instrument diplomasi publik.  

Dalam membangun citra tersebut dalam Piala Dunia U-20 di 2023 nanti, setidaknya Indonesia harus mempersiapkan dua hal, yaitu kesiapan fasilitas sebagai Tuan Rumah, dan membentuk tim kelompok usia 20 tahun yang tangguh.  

Persoalan fasilitas tentu Indonesia sudah tidak diragukan lagi, pada saat ini setiap provinsi Indonesia memiliki stadion sepak bola berstandar Intenasional. Di Pulau Jawa saja, dimulai dari Banten yang memiliki Banten Intenasional Stadium dan Indomilk Arena. DKI Jakarta  yang punya dua stadion megah yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Jakarta Internasional Stadium (JIS). Jawa Barat yang punya Stadion Patriot, Pakansari, Gelora Bandung Lautan Api dan Si Jalak Harupat. Jawa Tengah yang punya Stadion Jatidiri Semarang dan Manahan Solo. DI Yogyakarta dengan Stadion Maguwoharjo dan Mandala Krida. Lalu Jawa Timur dengan Gelora Bung Tomo. Ditambah lagi dengan Kapten I Wayan Dipta di Bali, Gelora Sriwijaya Jakabaring di Palembang, Stadion Utama Riau, Stadion Palaran di Samarindah, dan Stadion Batakan di Balikpapan.

Meskipun fasilitas stadion tersebut tentu akan dicek kembali kelayakannya untuk menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-20 nanti, dengan banyak opsi tersebut FIFA dan Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi bahwa 6 stadion akan digunakan dan telah lulus kelayakannya yaitu Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring di Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Si Jalak Harupat di Bandung,  Stadion Manahan di Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.  

Selain fasilitas sebagai Tuan Rumah, persiapan membentuk pasukan yang kuat pun diperhatikan pemerintah. Meskipun terkendala faktor pemunduran, dimana karena ini kompetisi kelompok umur menjadikan komposisi tim pun harus diubah karena terkendala usia. Pada persiapan sebelumnya PSSI selaku induk sepak bola Indonesia, mempersiapkan kelompok umur kelahiran 2001 yang berganti menjadi kelompok umur kelahiran 2003.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun