Mohon tunggu...
Alif Sfllh
Alif Sfllh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Hukum | Universitas Jendral Soedirman

Apapun itu tentang: Cinta, Politik, Hukum, dan HAM.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Self Freedom

29 Oktober 2022   17:26 Diperbarui: 30 Oktober 2023   18:24 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadilah diri sendiri yang lebih dari segalanya. Kita bisa jadi siapapun dan apapun sesuai keinginan kita tanpa harus mendambakan tokoh yang dianggap sebagai panutan.

Kita bisa menjadikan tokoh yang kita anggap hebat untuk perantara pemikiran dan ide. Tetapi jangan jadikan mereka sebagai panutan hidup apalagi menuhankan. Sesungguhnya kita bisa melebihi itu semua. Melebihi apa yang kita bayangkan. Jadilah dirimu sendiri tanpa harus jadi orang lain. Semua yang terjadi di hidup kita itu tergantung apa yang kita lakukan.

"Jadilah diri sendiri yang lebih dari apa yang kita bayangkan. Kita bisa jadi apapun yang melebihi siapapun. Naikan kesadaran dan pengetahuan agar tidak mudah dibodohi oleh hal-hal yang semu dan palsu." -Alifisme.

Kehidupan ini seperti cermin. Kita akan merasakan seperti yang kita lakukan, baik itu hal yang pantas maupun hal yang tidak pantas. 

Jika kita berbuat baik, pasti kita akan mendapat balasan yang baik juga. Sebaliknya, jika kita berbuat buruk pasti kita akan merasakan perbuatan buruk seperti yang telah kita lakukan. Di dunia ini banyak sekali yang memperhatikan setiap tindakan kita. Bahkan sekecil apapun ada timbal baliknya. Maka, dalam hidup ini kita harus bisa berbuat baik sebisa mungkin, agar kita juga merasakan hidup dalam kebaikan juga.

"Semua yang terjadi di kehidupan ini memiliki sifat kausalitas (sebab-akibat). Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Kalo kamu tidak melakukan hal yang terbaik jangan berharap dapat yang terbaik." -Alifisme. 

Dalam kehidupan sosial ini juga jangan terlalu berharap pada orang lain yang belum tentu bisa ngasih harapan sesuai dengan keinginan kita. Jika kita terlalu berharap dengan orang lain, bahkan kita menaruh kebahagiaan pada seseorang, semua itu akan terasa menyakitkan jika apa yang kita harapkan pada orang tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita dan akan merasa berantakan jika seseorang tersebut tidak lagi bersama kita. 

Jika bahagia mu karena orang lain, maka sedih mu juga karena orang lain. Bila keberhasilan mu karena orang lain, maka kegagalan mu juga karena orang lain. Mestinya nilai kesempurnaan adalah tujuan dari perbuatan dan perilaku mu, bukan dari orang lain. 

"Saat merasa tidak ada yang bisa memahami dan menghargai kamu, maka saat itulah kamu harus mulai bangkit berusaha menghargai diri sendiri. Berhenti mengemis pujian dan pengakuan dari orang lain." -Alifisme. 

Diri kita sendiri lah orang paling berharga. Kalau bukan diri sendiri siapa lagi yang mau peduli? Tidak ada yang bisa di percaya. Semua orang pentingkan dirinya. Kadang kita terlalu banyak berkorban untuk orang lain, sampai kita lupa dengan kebahagiaan dan kenyamanan diri sendiri yang malah tersingkirkan. Kita harus tegas dalam mengambil pilihan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Jika seseorang tersebut membawa dampak yang tidak baik dalam hidup kita, maka tinggalkan jauhi dan fokus lah pada diri sendiri. Mungkin kita terlalu lelah untuk menerima harapan yang tidak sesuai dengan apa yang kita korbankan selama ini. Sebagian besar orang berhasil menasehati orang lain namun gagal untuk menasehati diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun