Mohon tunggu...
Alif Fatchur
Alif Fatchur Mohon Tunggu... Editor - Panupo Jiwo

Mencari jalan ketenangan dalam perjalanan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berlebihannya Kelewatan

23 September 2019   19:52 Diperbarui: 23 September 2019   20:00 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh bila bermain berlebihan-dokpri

Dehidrasi yang begitu belebihan, menimbulkan banyak sekali hal negatif. Begitu pula fustasi yang terlalu lama, menyebabkan sebagian syaraf-syaraf otak kaku. Makan terlalu banyak meski tidak obesitas dapat menyebabkan perut kekenyangan, ini dapat memicu gejala yang lebih berbahaya. Contoh kolesterol, asamurat, dan juga dapat membuat perut mual hingga muntah. Entah apapun yang membuat badan ini tidak normal penyebabnya adalah hal yang berlebihan.

Dalam ilmu psikologi hal ini merupakan kondisi abnormal. Kondisi tubuh yang sudah tak mampu menerima hal yang berlebihan. Pada dasarnya tubuh ini selalu digerakkan oleh syaraf rangsang dari otak. Semakin banyak rangsangan dari otak yang positif hal ini tidak akan mempengaruhi yang lainnya, entah kondisi tubuh, kesehatan, perkembangan, malah yang lebih bahayanya yakni mempengaruhi pola otak. Dengan ini ilmu psikologi masuk di rana kesehatan, dengan berbagai macam pendapat tentang masalah kesehatan melalui pikiran.

Bahayanya bila terlalu berlebihan, dapat mempengaruhi mental kita. tindak tanduk laku kita akan seperti orang yang selalu pesimis, melakukan suatu hal dengan penuh bepikir namun tak bisa memiliki solusi, dan dalam pergaulan pun kita cenderung menyendiri. Bahayanya juga dapat mempengaruhi sifat yang ada pada penderita. Layaknya penyakit, namun tidak tampak. Dikarenakan hal sifat buruk ini dapat melakukan pelanggaran etika masyarakat maupun di sekolah.

Sebaiknya kita harus mengetahui apa etika itu? ada berepa macam etika? apakah etika dapat sirna?. baiklah, Etika adalah aturan, suatu peraturan yang telah disepakati bersama. Etika lebih dikenal di rana sekolah, karena masih bersekolah sudah pasti tertulis aturan-aturan yang ada dan patut dilaksanakan. Etika juga berlaku di masyarakat, namun lebih spesifiknya ada di tingkat RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga). Terdapat dua macam etika yakni: 1). Etika tertulis, suatu aturan yang telah disepakati bersama, dan bila dilanggar akan da konsekuensi yang telah disepakati. Namun, kebanyakan sanksi etika tertulis yang ada di sekolah bukanlah hukuman tapi poin. 2). Etika tidak tertulis, yakni ini berhubungan dengan lingkungan juga pergaulan. Lebih menekan pada mental seseorang, karena dalam etika tidak tertulis ini tidak memiliki hukuman tapi hujatan, deskriminasi, pengucilan, juga pandangan buruk dari orang lain.

Beberapa orang yang membuat masalah adalah orang yang berlebihan. sebagaimana kita tahu para koruptor, yang menginginkan uang yang lebih karena masih merasa kurang dengan apa yang dia peroleh. Penindasan, suatu tingkah laku yang amat menganggu karena salah satu penyebab terjadinya penindasan adalah menjahili terlalu berlebihan. Dalam keseharian kita menjahili adalah hal istirahat sementara agar otak kita terhibur, tapi bila berlebihan akan menjadi suatu penindasan.

Contoh dalam hal positif-dokpri
Contoh dalam hal positif-dokpri

Ada banyak solusi tentang masalah berlebihan tersebut. Langkah yang paling efektif adalah membatasi diri sendiri dengan hal-hal yang positif, bukan positif menurut orang lain tapi menurut kita sendiri dan ilmu. Pada dasarnya otak kita selalu menolak pebuatan buruk, namun kita sendiri yang memaksa juga terlena dengan hal demikian. Langkah berikutnya sebagai guru atau orangtua selalu memberi arahan yang dapat membentuk jati diri, bukan membei arahan yang berlawanan dengan anak atau pelajar. selalu memotivasi dengan tawa, duka, bahagia, dan contoh yang baik. Begitu hal yang sangat mempengaruhi kepribadian.

Sebagai penutup dalam pembahasan kali ini, saya sangat minta maaf bila ada kekeliruan kata, makna, contoh, serta alur pembahasan. Banyak sekali hal yang bermanfaat di sekeliling kita, tinggal kita aja bagaimana memanfaatkannya terkecuali memanfaatkan orang. Begitu banyak ayat-ayat yang terpapar di mata, namun kita tak paham dengan hal itu. Begitu banyak nasehat yang selalu diberikan kepada kita, namun kita menutup telinga. Cobalah sesekali terima pinsip orang lain, buktikan dengan baik bila memang prinsipnya salah utrakan dengan baik. Karena dengan pembuktian kita dan mereka tahu kalau itu adalah hal salah.

Terimakasih telah memberikan waktu untuk membaca deskripsi saya tentang "Berlebihannya Kelewatan". Bila berkenan bagi pembaca untuk berkomentar, meski buruk akan saya terima dengan lapang dada karena dari hal buruk saya belajar untuk menjadi yang lebih biaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun