Mohon tunggu...
Alif Khaidir Sam
Alif Khaidir Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Indonesia Maju 2045 Melalui Pemerataan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat

27 Maret 2023   01:03 Diperbarui: 27 Maret 2023   01:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang sudah kita tahu bahwa menjadi negara maju merupakan cita-cita setiap negara, termasuk Indonesia sendiri. Terlebih lagi Indonesia memiliki visi yang terbilang urgensi, yaitu menjadi negara maju sebelum tahun 2045. Mengapa harus 2045? Tidak lain dan tidak bukan karena 2045 merupakan tahun yang selaras seratus tahun mulai dari kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Menurut saya pribadi, pemerataan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat merupakan faktor fundamental untuk berubah status dari negara berkembang menjadi negara maju. Selain itu, masyarakat juga dianggap sebagai pemeran utama dalam pemberdayaan ini, dan secara rata mereka harus dianggap memiliki potensi seperti pengetahuan, keterampilan, ataupun pengalaman.

Pemerintah dan pelaksana pemberdaya masyarakat harus dapat melihat bahwa masyarakat juga memiliki potensi yang dapat dimaksimalkan, karena pendapat masyarakatlah yang dapat menentukan apakah semua yang telah dilakukan pemerintah dan fasilitator sudah tepat, sudah berhasil, kurang berhasil, belum berhasil, efektif, atau belum efektif.

Di dalam Leaders’ Podcast yang disiarkan pada Rabu, 1 Desember 2021. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa “100 tahun Indonesia merdeka yaitu di tahun 2045, itu adalah milestone yang kita tentu punya impian, harapan, dan target.”

Sri Mulyani mengatakan, bahwa Indonesia pada tahun 2045 diperhitungkan akan menjadi negara yang masuk dalam jajaran lima negara ekonomi terbesar di dunia. Dikutip dari Databoks, saat ini negara Indonesia berada di peringkat ke 16 dari 20 negara anggota G20. Ekonomi Indonesia menurut besaran Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US$ 1,06 triliun pada 2020. Posisi Indonesia di bawah Meksiko yang berada di urutan ke-15 dan di atas Turki yang berada di posisi ke-17.

Dari data tersebut, dapat saya simpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju dalam beberapa tahun kedepan lagi. Bukan tidak mungkin angka PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia akan melampaui angka PDB negara Korea Selatan dalam 5 atau 10 tahun kedepan. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan Korea Selatan, dan faktor tersebut memungkinkan Indonesia untuk menghasilkan banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) baru yang saling bersaing, sehingga akan menaikkan peringkat PDB Indonesia di kancah Internasional.

Perlu untuk kita ketahui bahwa Indonesia memiliki 4 pilar sebagai visi 2045, 4 pilar tersebut dibangun berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar dalam berbangsa dan bernegara, 4 pilar visi tersebut adalah:

  • Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  • Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Pemerataan Pembangunan
  • Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan

Keempat pilar tersebut juga memiliki 4 tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial.

Kemudian langkah apa saja yang perlu dilakukan Indonesia agar bisa mencapai visi tersebut? Menurut saya, langkah pertama yang harus diambil pemerintah adalah pemerataan kualitas pendidikan. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia sangat tinggi, hal ini dapat kita lihat dengan pembangunan sarana dan prasarana yang hanya berfokus di pulau Jawa saja. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di Indonesia harus disamakan dengan daerah lain, agar mereka yang berada di daerah terpencil dan susah mendapatkan akses pendidikan menjadi lebih mudah untuk dijangkau.

Lantas mengapa harus kualitas pendidikan yang diprioritaskan lebih dulu? Karena kualitas pendidikan yang tinggi dapat menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bermutu, dan manusia yang berkualitas akan memiliki performa yang berkualitas juga. Sehingga jika mereka ditempatkan pada suatu perusahaan tertentu, mereka akan mampu mengeluarkan potensi maksimalnya yang bisa berdampak pada kemajuan negara Indonesia.

Dapat dibayangkan jika kualitas pendidikan di Indonesia rendah, maka akan sangat mungkin jika kursi pemerintahan diisi oleh orang-orang yang tidak mengerti cara berpolitik, bahkan cara bernegara. Pemerintah yang kurang berpendidikan akan dapat mengancam kualitas sektor yang lain, sehingga dapat menimbulkan kemerosotan ekonomi yang nantinya hal ini akan berimplikasi ke berbagai sektor negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun