Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kiat-kiat Membangun Rumah yang Nyaman dan Aman di Daerah Tropis

28 Februari 2015   00:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 4433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_399991" align="aligncenter" width="524" caption="contoh desain rumah tropis"][/caption]

Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok yang mewadahi sebagian besar kegiatan dan aktivitas selama kita hidup di bumi ini. “Rumahku istanaku”, “rumahku surga duniaku”, atau “home sweet home” adalah ungkapan-ungkapan umum yang menggambarkan seberapa pentingnya rumah bagi hidup kita. Membangun rumah idaman bagi sebagian orang bisajadi merupakan motivasi hidup untuk merealisasikannya dan menjadi kepuasan setelah berhasil membangunnya. Kalaupun bukan rumah idaman, setidaknya rumah yang ideal dan sesuai kebutuhan sudah cukup sebagai tempat tinggal sebuah keluarga.

Namun seringkali dalam membangun rumah, faktor lingkungan dan iklim sekitar kurang diperhatikan sehingga rumah cepat mengalami kerusakan fisik. Seperti yang telah diketahui, kita tinggal di iklim tropis basah yang memiliki kondisi langit cerah dan menyilaukan, serta musim hujan dan kering yang kontras. Baik rumah paling mahal atau paling hemat bila tidak cocok dengan kondisi iklim tropis akan berimbas pada kondisi yang tidak nyaman bagi penghuni. Penggunaan AC mungkin dapat memberi rasa nyaman dalam rumah, namun bukan merupakan solusi yang alami dan cenderung boros dan kurang ramah lingkungan.

Dalam membangun rumah di daerah tropis, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan diantaranya pertimbangan orientasi, ventilasi, bahan bangunan, lansekap.

[caption id="attachment_399994" align="aligncenter" width="544" caption="http://sukses-bikin-rumah.blogspot.com/2014/06/atap-untuk-rumah-di-daerah-tropis.html"]

1425033520660414927
1425033520660414927
[/caption]

Orientasi

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah masalah orientasi bangunan. Massa bangunan yang memanjang dari timur ke barat lebih dianjurkan karena akan meminimalisir akses matahari langsung ke dalam bangunan. Tidak hanya faktor cahaya matahari, tapi juga faktor angin. Aliran udara di Indonesia sebagian besar bergerak pada arah utara-selatan atau sebaliknya. Dengan panjang massa rumah yang menghadap utara atau selatan, maka rumah akan mendapatkan suplay udara alami secara optimal sehingga tidak perlu lagi penggunaan pendingin buatan seperti AC. Kalaupun dalam kondisi tertentu rumah terpaksa memanjang utara-selatan, shading dan tritisan yang lebar sangat dianjurkan untuk memfilter cahaya matahari langsung masuk ke dalam ruang.

Ventilasi

Ventilasi rumah berperan sebagai penyelur udara alami dari luar ke dalam rumah atau sebaliknya, sehingga tercipta sirkulasi udara yang baik di dalam rumah. Di dalam iklim tropis, aliran udara yang lancar menjadi faktor utama yang mempengaruhi kenyamanan manusia. Dalam desain rumah tropis, sistem ventilasi udara harus dapat membentuk cross-ventilation, yaitu sistem pengaliran udara yang memungkinkan udara masuk dan keluar melalui ventilasi yang berseberangan. Artinya udara menyeberang melintasi satu ruangan sehingga ruangan tersebut mendapatkan aliran udara secara merata sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengguna ruang didalamnya. Ventilasi dalam rumah dapat berupa jendela, pintu, dan boven. Tinggal disesuaikan letaknya untuk membentuk sistem cross-ventilation.

[caption id="attachment_399992" align="aligncenter" width="513" caption="http://eksplorrumahimpian.blogspot.com/2013/01/atap-yang-sesuai-dengan-rumah-di-daerah.html"]

14250333181314693308
14250333181314693308
[/caption]

Bahan Bangunan / Material

Bahan bangunan untuk dinding dan atap sebaiknya tidak menghisap air dan tidak mudah ditumbuhi jamur dan lumut. Material-material dengan berat jenis kecil (ringan) biasanya menjadi pilihan karena mempunyai kapasitas panas yang kecil, time lag rendah dan cepat bereaksi terhadap perubahan iklim. Material dengan konduktivitas rendah dapat membantu mengurangi panas pada bangunan.

Penggunaan material kaca pada jendela ataupun boven juga perlu diperhatikan berkaitan dengan orientasinya terhadap arah sinar matahari serta arah aliran udara. Tidak seperti rumah-rumah di negara 4 musim yang berjendela kecil dan sedikit, rumah tropis di Indonesia cenderung menggunakan jendela-jendela ataupun boven (ventilasi) berukuran besar dan banyak di dinding luar rumah untuk menangkap cahaya dan udara alami seoptimal mungkin.

Atap

Atap menjadi elemen yang sangat penting dalam rumah. Sebagai penutup ruangan, atap harus mampu bertahan dari angin, hujan dan panas. Di daerah dengan curah hujan tinggi seperti di Indonesia, atap miring menjadi pilihan utama karena dianggap paling menguntungkan. Atap miring berguna untuk mengalirkan secepat mungkin air hujan turun ke tanah. Material atap dengan albedo tinggi atau warna cerah dianjurkan untuk memantulkan panas radiasi matahari sehingga kenyamanan termal ruangan rumah tetap terjaga.

Lantai

Lantai merupakan elemen rumah yang paling berhubungan dengan tanah sehingga lantai memiliki kemampuan menyimpan panas. Di daerah iklim tropis, proses konduksi panas dari kaki kita ke lantai merupakan keadaan atau sensasi yang menyenangkan dan dapat mengurangi panas dari badan kita. Oleh karena itu material lantai yang memiliki sifat dingin menjadi pilihan yang lebih baik seperti lantai batu alam dan keramik. Lantai kayu tidak disarankan karena bersifat menyerap panas. Material lantai kayu ini lebih cocok digunakan di rumah-rumah di daerah yang terdapat musim dingin (daerah dengan empat musim). Lantai panggung juga dapat menjadi pilihan untuk menciptakan lantai yang sejuk. Dengan adanya ruang antara permukaan tanah dan lantai, maka akan terjadi aliran udara di ruang antara ini dan dapat mendinginkan lantai rumah.

Struktur Bangunan

Sebagian besar wilayah Indonesia terletak di pertemuan lempeng tektonik serta dilintasi sabuk vulkanik yang mengakibatkan sering terjadinya bencana gunung berapi, gempa bumi, dan tanah longsor. Oleh karena itu, struktur bangunan yang kuat dan tahan lama mutlak diperlukan dalam rumah tropis untuk menjamin keamanan penghuni di dalamnya. Struktur beton bertulang menjadi pilihan utama karena memiliki ketahanan struktur yang lama serta kuat dalam menahan beban yang berat. Namun hanya dengan memilih struktur beton bertulang belum tentu menjamin kekuatan rumah bila perhitungan stukturnya salah. Tidak sedikit kita jumpai rumah-rumah roboh setelah terjadi gempa karena struktur betonnya tidak cukup kuat menahan gaya besar akibat gempa bumi. Sangat dianjurkan dalam membangun rumah tropis kita berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli bangunan baik sipil atau arsitek untuk memberikan rekomendasi atau bantuan terkait sistem dan ukuran struktur rumah yang tepat dan aman jika terjadi gempa bumi.

Lansekap / Penghijauan Luar

Ruang-ruang hijau sekitar rumah seperti pekarangan atau taman sangat bermanfaat untuk kelancaran sirkulasi udara di dalam rumah. Pepohonan-pepohonan yang tumbuh dapat mengarahkan arah aliran udara masuk ke dalam ruangan rumah, atau pohon-pohon peneduh dapat menambah area bayangan sehingga ruangan menjadi teduh dan tidak panas. Selain itu, di iklim tropis basah dengan curah hujan tinggi, keberadaan pepohonan dan pekarangan dapat menyerapkan air ke dalam tanah sehingga tidak merusak lingkungan rumah kita.

[caption id="attachment_399993" align="aligncenter" width="510" caption="http://iaa-untan.weebly.com/harian-rakyat-kalbar.html"]

1425033415103984103
1425033415103984103
[/caption]

Bertimbangan-pertimbangan tersebut tidak hanya berlaku untuk rumah tropis yang “mahal”, rumah-rumah sederhana pun bila menerapkan prinsip-prinsip arsitektur rumah tropis akan menciptakan iklim mikro rumah yang nyaman bagi penghuni rumahnya. Tidak perlu dana besar-besaran untuk mendapat material-material atau desain fantastis, cukup rumah yang sederhana “versi kita” namun ramah lingkungan dan merespon kondisi iklim tropis dengan baik. Bertanya kepada ahlinya menjadi sangat penting sebelum kita membangun rumah di daerah tropis agar mendapatkan rekomendasi dan bantuan lain agar rancangan rumah pas, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, dan tanggap terhadap kondisi iklim tropis.

Sumber referensi :

Fuller Moore. 1985. Concept and Practice of Architectural Daylighting

Mark DeKay, Brown. Sun, Wind & Light: architectural design strategies, 3rd edition

http://arsitekdansipil.blogspot.com/2014/06/cara-mendesain-rumah-tropis-dengan.html

https://archipediafirst.wordpress.com/tag/kiat-kiat-membangun-rumah/

https://endrosambodo1984.wordpress.com/2012/04/19/ring-of-fire-apakah-itu/

http://eksplorrumahimpian.blogspot.com/2013/01/atap-yang-sesuai-dengan-rumah-di-daerah.html

https://duniaarsitektur.wordpress.com/

http://juansyahblog.blogspot.com/2012/05/syarat-syarat-rumah-tropis.html

https://himaartra.wordpress.com/2012/12/10/751/

http://atlasshrugs.blogspot.com/2014/09/tips-membuat-rumah-modern-minimalis-tropis.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun